"Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.." (Mazmur 23:4)

Friday 26 April 2013

KISAH SEEKOR BURUNG PIPIT

Ketika musim kemarau baru saja mulai, seekor burung Pipit mulai merasakan tubuhnya kepanasan, lalu mengumpat pada lingkungan yang dituduhnya tidak bersahabat. Dia lalu memutuskan untuk meninggalkan tempat yang sejak dahulu menjadi habitatnya, terbang jauh ke utara yang konon kabarnya, udaranya selalu dingin dan sejuk. Benar, pelan pelan dia merasakan kesejukan udara, makin ke utara makin sejuk, dia semakin bersemangat memacu terbangnya lebih ke utara lagi. Terbawa oleh nafsu, dia tak merasakan sayapnya yang mulai tertempel salju, makin lama makin tebal, dan akhirnya dia jatuh ke tanah karena tubuhnya terbungkus salju. Sampai ke tanah, salju yang menempel di sayapnya justru bertambah tebal.

Monday 22 April 2013

CARUT MARUT UN : HARUS DICARI AKAR PERMASALAHANNYA


JAKARTA, Jaringnews.com - Carut marutnya Ujian Nasional yang digelar tahun ini sangat memilukan dan memalukan. Seharusnya hal ini tidak boleh terjadi.

"Mendengar carut marutnya UN, saya terkejut," ujar Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Itet Tridjajatu Sumarijanto, dalam diskusi Polemik bertajuk "UN: UJIAN (Setengah) NASIONAL", di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (20/4).

Menurutnya, carut marutnya UN tersebut sangat menghancurkan citra bangsa, khususnya dalam dunia pendidikan. "Masa, hanya gara-gara  percetakan saja nggak bisa mengelola, apalagi yang lain, apalagi tata kelola negara ini," pungkas Itet.

Sunday 21 April 2013

SELAMAT HARI KARTINI (21 APRIL)

Raden Ajeng Kartini lahir pada 21 April tahun 1879 di kota Jepara, Jawa Tengah. Ia anak salah seorang bangsawan yang masih sangat taat pada adat istiadat. Setelah lulus dari Sekolah Dasar ia tidak diperbolehkan melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi oleh orangtuanya. Ia dipingit sambil menunggu waktu untuk dinikahkan. Kartini kecil sangat sedih dengan hal tersebut, ia ingin menentang tapi tak berani karena takut dianggap anak durhaka. Untuk menghilangkan kesedihannya, ia mengumpulkan buku-buku pelajaran dan buku ilmu pengetahuan lainnya yang kemudian dibacanya di taman rumah dengan ditemani Simbok (pembantunya).

Akhirnya membaca menjadi kegemarannya, tiada hari tanpa membaca. Semua buku, termasuk surat kabar dibacanya. Kalau ada kesulitan dalam memahami buku-buku dan surat kabar yang dibacanya, ia selalu menanyakan kepada Bapaknya. Melalui buku inilah, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir wanita Eropa (Belanda, yang waktu itu masih menjajah Indonesia). Timbul keinginannya untuk memajukan wanita Indonesia. Wanita tidak hanya didapur tetapi juga harus mempunyai ilmu. Ia memulai dengan mengumpulkan teman-teman wanitanya untuk diajarkan tulis menulis dan ilmu pengetahuan lainnya. Ditengah kesibukannya ia tidak berhenti membaca dan juga menulis surat dengan teman-temannya yang berada di negeri Belanda. Tak berapa lama ia menulis surat pada Mr.J.H Abendanon. Ia memohon diberikan beasiswa untuk belajar di negeri Belanda.

Monday 15 April 2013

THE STORY OF A BAG LADY


Pada suatu hari, hiduplah seorang wanita yang sangat miskin, ia selalu mengumpulkan tas kardus yang berserakan dan terbuang di sampah kota, untuk dijualnya sebagai penghidupan sehari-harinya. 

Ia dijuluki orang-orang sebagai “Bag Lady”. Pada suatu hari, Bag Lady takjub dengan sebuah pakaian yang terpampang di display sebuah toko yang sederhana dengan harga yang cukup terjangkau. 

Saat Bag Lady hendak masuk ke toko, ia langsung diusir oleh sang pelayan toko. “Pergi kau wanita miskin bau! Kau hanya membuat toko ini kotor dan bau saja!”, kata si pelayan toko.

Bag Lady pun hanya bisa memberikan senyum yang rusak, dan kemudian pergi lagi.

MATIKAN HP DI DALAM PESAWAT!!

--Rakyat High-Class, Tapi .....

Saya sedih mendengar terbakarnya pesawat Garuda, dengan nomor penerbangan GA 200 pada tanggal 7 Maret 2007, pukul 07.00 pagi, jurusan Jakarta - Yogyakarta di Bandara Adisucipto. Kejadian itu sungguh menyayat hati dan perasaan.

Kemudian saya teringat beberapa bulan yang lalu terbang ke Batam dengan menggunakan pesawat Garuda juga. Di dalam pesawat duduk disamping saya seorang warga Jerman. Pada saat itu dia merasa sangat gusar dan terlihat marah, karena tiba-tiba mendengar suara handphone tanda sms masuk dari salah satu penumpang, dimana pada saat itu pesawat dalam posisi mau mendarat. Orang ini terlihat ingin menegur tetapi tidak berdaya karena bukan merupakan tugasnya.

Saturday 13 April 2013

MENGUASAI KEINGINAN

'sometimes you have to forget what you want and remember what you deserve'

Hidup ini merupakan anugerah ilahi. Untuk itu kita harus bisa menikmati bukan hanya menjalani. Namun sayang banyak yang belum tahu bagaimana cara bisa menikmatinya. Yang ada hanya keluhan, persungutan,pertanyaan dan air mata. Tiap hari nyanyiannya "Mengapa hidupku terus begini, dengan derita yang tiada akhir..." What is wrong with you my friend? Hidup ini hanya sekali, namun jika dijalani dengan baik dan bisa dinikmati, sekali saja sudah cukup. Tidak perlu minta kedua atau ketiga kali.

Yang membuat manusia sulit menikmati hidup adalah karena tidak berdaya menguasai keinginan. Dan keinginan yang tidak jadi kenyataan itulah yang menjadi biang keladi pertengkaran dan penderitaan. Seandainya semua insan bisa mengendalikan keinginan maka dunia ini akan menjadi tempat yang nyaman untuk dihidupi. Tidak ada keserakahan atau penindasan. Tidak ada korupsi dan eksploitasi. Tidak ada yang jual diri atau pencemaran hati nurani. Negeri ini akan lebih baik untuk dihidupi. Jika semua berlomba lomba untuk mencukupkan diri alangkah indahnya bumi ini.

Friday 12 April 2013

REALITA HIDUP PERNIKAHAN


John J. Robinson dalam bukunya ‘Of Suchness’ memberikan nasehat berikut mengenai cinta, seks dan kehidupan pernikahan. “Waspada dan berhati-hatilah; memang lebih gampang menikah di bandingkan tidak menikah. 

Jika Anda mendapatkan pasangan yang tepat, sangatlah membahagiakan; tetapi jika tidak, maka Anda hidup dalam neraka yang terus lengket dengan Anda dua puluh empat jam penuh setiap harinya, ini bisa menjadi satu hal paling pahit dalam hidup. Hidup memang sungguh aneh. 

Entah bagaimana, ketika Anda menemukan orang yang tepat, hati Anda akan tahu. Hal tersebut bukanlah rasa tergila-gila semata. Akan tetapi hasrat hawa nafsu yang kuat bisa mendorong seorang yang masih muda untuk bertindak tanpa pikir panjang, dan seseorang tidak boleh terlalu mempercayai perasaannya. Memang benar jika seseorang minum dan mabuk; seorang pelacur paling jelek dalam sebuah bar yang gelap pun dapat terlihat seperti dewi Venus, dan pesonanya dapat begitu tidak tertahankan. 

Thursday 11 April 2013

MATI KECEWA ATAU BAHAGIA

Semua yang hidup akan mati dan semua yang mati akan meniggalkan sesuatu kepada yang masih hidup. Sadar atau tidak, pada hari ini ada yang sedang menulis catatan kehidupan kita. Bukan hanya surga yang menyimpan buku kehidupan, di bumi ini juga ada yang mengamati hidup kita dan mencatatnya secara diam diam. Kemanapun kita pergi selalu ada orang yang mengamati hidup ini. Terkadang cara termudah dan terpraktis adalah melihat "siaran live atau langsung sepak terjang kehidupan orang yang ada di dekat kita" Saya suka siaran live karena ltidak ada yang memotong atau mengedit. Lugas, nyata, jujur, tidak pura pura dan apa adanya.

STREAMING RADIO GALA FM VIA NUX RADIO

Untuk memudahkan para pendengar Radio GALA FM 107.5 FM  yang ingin selalu stay-tune dan berinteraktif dalam setiap acara Radio GALA FM kami menyediakan fasilitas radio streaming bagi sobat GALA semua  yang berada di luar kota ataupun yang sedang bepergian ke luar kota, agar sobat GALA semua tetap bisa Stay-tune bersama kami.

Adapun Streaming yang kami sediakan bagi sobat GALA kali ini yaitu melalui NuX Radio. NuX Radio mempunyai repository radio yang bisa dibilang sangat lengkap, Hampir semua radio di Indonesia yang mempunyai streaming, ada di aplikasi ini. Detail dari tiap propinsi di Indonesia bisa sobat GALA lihat dari list menu nya. Demikian juga Radio yang banyak didengarkan, bisa langsung diakses dari tombol Paling Banyak Didengar.

Cara mendengarkan Radio GALA FM melalui NuX Radio yaitu sebagai berikut:


Wednesday 10 April 2013

STOP SOMBONG !!!!

Blaise Pascal dalam salah satu ungkapannya pernah berkata: “Ada dua macam manusia, pertama adalah orang benar yang merasa dirinya berdosa, dan kedua adalah orang berdosa yang merasa dirinya benar.”
Kalau kita renungkan, tentu macam orang yang pertama tidaklah menjadi masalah bagi kita, memang sudah seharusnya kita menyadari bahwa kita adalah orang-orang berdosa. Tetapi macam orang yang kedua, jelas berbahaya, ini adalah golongan orang yang membesar-besarkan diri secara keterlaluan, bahkan melebihi dari nilai diri yang sebenarnya. Dengan kata lain sebenarnya kita bisa menyebut yang pertama sebagai orang yang rendah hati, dan yang kedua sebagai orang yang sombong.

Setiap orang dapat memiliki sikap sombong. Dan yang lebih ‘parah’ adalah bahwa kesombongan merupakan kecenderungan terbesar yang sering menggoda seseorang untuk melakukannya. Dan hal ini pun dapat terjadi pada anak-anak Tuhan, dan harus disadari bahwa “Kesombongan merupakan dosa yang sangat berbahaya, karena itu kita harus berupaya untuk memerangi dan menjauhinya.”

Tuesday 9 April 2013

BAPA MENANTI DI DEPAN PINTU HATIMU


Suatu pagi tampak seorang anak berjalan menyisiri pantai bersama ayahnya. Kemudian mereka duduk bersama di pinggir pantai sambil menikmati udara pantai yang segar. Ketika mereka tengah bercakap-cakap datang beberapa teman sang anak dan mengajaknya pergi bersama mereka. Namun, sang ayah meminta supaya ia tetap di sana. Akan tetapi, anak itu menolak dan berkata dengan sedikit merengek bahwa ia ingin bermain bersama dengan mereka. Sang ayah akhirnya mengijinkan ia pergi dengan berat hati dan berpesan padanya agar tidak bermain sampai ke jalan raya dan kembali sebelum matahari terbenam.

Tanpa menghiraukan ayahnya, anak itu bergegas pergi bersama teman-temannya.­ Ketika malam menjelang dan matahari sudah tidak tampak, sang anak kembali ke pinggir pantai dengan wajah meringis kesakitan dan luka di kakinya. Luka itu disebabkan karena terserempet kendaraan akibat ia tidak mendengarkan nasihat ayahnya dan bermain sampai ke jalan raya. Teman-temannya langsung meninggalkan dia karena takut disalahkan oleh ayahnya. Dan dengan susah payah ia berjalan sendiri untuk kembali ke rumah. Ia terduduk menangis sambil memandang ke arah lautan yang luas di hadapannya.

CARA MENGATASI BEBERAPA MASALAH PADA BLACKBERRY

Sebagai pengguna Blackberry, tentunya tidak semuanya kalian menguasai jika ternyata ada masalah pada Blackberry kamu. Masalah yang timbul biasanya wajar, cuman karena kita belum terbiasa menjadikan hal tersebut sangat penting bagi kita. Berikut ini beberapa Masalah ( trouble ) yang sering atau tanpa disadari kalian pernah mengalaminya beserta solusi mengatasinya.

Browsing internet dan download yang lambat

Kemungkinan sinyal kurang bagus, untuk melihat sinyal ada 2 cara: 1. cara sinyal batang (standart) 2. cara angka,caranya tekan ALT kemudian diikuti tombol N-M-L-L secara berurutan, jika indikator tidak diantara -40 dan -100 Dbm,berarti kekuatan sinyal kurang bagus.

Lambat dalam menggunakan fasilitas lain, terkadang terlihat tanda seperti jam pasir

KESAKSIAN : JACKIE CHAN


Di masa kecilnya dia tinggal di sebuah gang kumuh, ia kerap mendapatkan makan bubur jatah dari pemerintah , ia terbiasa berhari-hari kelaparan dan kedinginan.

Suatu saat ia mendengar ada pembagian jaket bagi kaum miskin, ia mendapatkan jaket paling jelek , tapi jaket itu membuatnya hangat , ia suka sekali jaket itu dan dirawatnya baik ", padahal jaket itu adalah jaket bekas yang amat jelek , tapi baginya inilah satu"nya barang berharga yang dia punya , dia selalu bersyukur dan berdoa pada Tuhan , mengucapkan terima kasih kepada orang yang memberikan jaket ini .

ADA BERKAT DIBALIK MASALAH


Ada seorang Pria yang buta huruf bekerja sebagai penjaga sekolah. Sudah lebih kurang 20 tahun dia bekerja disana.

Suatu hari kepala sekolah itu diganti dan penggantinya menerapkan aturan baru. Semua pekerja harus bisa membaca dan menulis maka penjaga yang buta huruf itu, terpaksa tidak bisa bekerja lagi.

MEMILIH UNTUK MENGAMPUNI

Pertanyaan yang seringkali muncul dalam hal mengampuni adalah sampai sejauh mana saya mengampuni? Apakah dengan mengampuni maka orang tersebut bebas dari tuntutan hukum? Inilah dilema yang kadangkala menjadi tanda tanya. Dalam kasus kriminal, ada orang yang mengampuni kemudian orang yang membuat kejahatan bebas dari segala tuntutan hukum. Tetapi ada yang mengampuni namun proses hukum tetap dijalankan oleh aparat hukum. Pertanyaannya, mengampuni seperti apakah yang ideal dan dianjurkan oleh kitab suci?
Inilah yang merupakan persoalan pokok dalam Alkitab. Pengampunan penting bagi hubungan kita dengan Allah, dengan sesama kita dan bahkan dengan diri kita sendiri. Pengampunan merupakan inti pertumbuhan baik rohani maupun emosi.

Kitab suci mengajarkan kepada kita bahwa kasih karunia dan keselamatan bersifat tanpa syarat. Hal ini berlaku mutlak dalam arti bahwa kita sama sekali tidak berhak mendapat kasih karunia atau kasih Allah, dan tak ada yang dapat kita lakukan untuk mendapatkannya; tidak ada syarat-syarat tentang kebaikan apa yang yang harus kita penuhi untuk menerimanya.

Keselamatan diberikan kepada kita dengan cuma-cuma sebagai anugerah Tuhan. Dalam hal mengampuni, orang-orang yang mengampuni adalah orang-orang yang memilih untuk mengampuni. Tidak ada yang otomotis, tanpa disengaja, atau terjadi secara kebetulan berkaitan dengan pengampunan. Itu adalah suatu pilihan dan merupakan tindakan dari kehendak. Orang-orang yang memilih untuk mengampuni sehingga terjadinya pemulihan adalah orang-orang yang memutuskan untuk mengakhiri kebencian dan keinginan untuk menghukum. Mereka memiliki kerelaan untuk melepaskan semua klaim untuk menjatuhkan hukuman atas suatu pelanggaran. 

Pengampunan memampukan seseorang untuk melepaskan kemarahan, kebencian, kepahitan, malu, kesedihan, penyesalan, rasa bersalah, dan emosi-emosi lain yang meracuni yang terkubur di dalam jiwa dan membuat seseorang sakit, baik secara emosional maupun fisik. Pengampunan melepaskan lapisan-lapisan kepedihan dan menyembuhkan luka-luka emosional. 

Pada saat seseorang berkata "aku mengampuni" adalah seperti mandi secara emosional. Pengampunan membersihkan dan membebaskan jiwa yang terjebak. Kadang-kadang kita harus mengulang-ulang tindakan pengampunan setiap kali ingatan baru muncul akibat sakit hati dan kebencian yang mendalam. Pengampunan merupakan proses dimana pada saat kita mengambil keputusan untuk mengampuni maka hal itu akan teruji dengan waktu. Makanya Tuhan Yesus berkata "ampunilah tujuh puluh kali tujuh kali". Pengampunan tidak menuntut bahwa seseorang mengecilkan keabsahan luka hatinya, besarnya rasa sakit ia rasakan, atau pentingnya pengalaman yang menyakitkan itu. Hal ini tidak berarti seseorang bisa berkata "ini tidak masalah' atau "ini bukan kesalahan besar yang telah ia lakukan terhadap aku." Sebaliknya berkata, "aku memilih untuk tidak menyimpan perasaan tidak mau mengampuni terhadap seseorang yang melukai aku".

Pengampunan tidak berarti melepaskan seseorang dari kail sehingga tidak ada tuntutan keadilan. Seorang yang mengampuni masih dapat menuntut seseorang dipengadilan atau menghadapi hukuman yang sah atas kejahatan yang telah ia lakukan kepadanya. Pengampunan berarti menempatkan orang lain secara tepat ditangan Allah, dan mengizinkan Allah mengerjakan keadilan-Nya dalam kehidupan orang tersebut. Itu adalah percaya kepada Allah untuk berurusan dengan orang yang melakukan kejahatan, menyebabkan situasi yang sulit, dan ingatan-ingatan yang mengerikan tentang peristiwa yang mengerikan. Itu adalah percaya kepada Allah untuk menyembuhkan luka batin. Pada akhirnya, keadilan Allah - serta belas kasihan Allah, kasih dan kerinduan untuk menebus dan mengampuni - akan selalu jauh lebih berkualitas dibanding yang dapat dilakukan oleh manusia. 

Pengampunan berarti dapat mengasihi oleh karena tak mungkin untuk mengasihi seseorang, namun pada saat yang sama menyimpan dendam terhadap orang tersebut, orang yang telah melukai, menolak atau yang telah menyebabkan luka emosional anda. Hanya pengampunan yang sejati dapat memadamkan bara panas dari perasaan yang meracuni dan dapat membebaskan seseorang untuk dapat hidup bebas dari luka batin yang mendalam. 

Keuntungan dari pengampunan adalah dapat membuat seseorang terhindar dari bebagai penyakit.Insiden penyakit jantung misalnya, lebih tinggi dalam diri orang-orang yang mengaku tak dapat mengampuni. Terbukti dalam suatu penelitian yang berhubungan, tingkat-tingkat emosional menurun hampir 40% dalam satu minggu selama pelatihan tentang pengampunan dan pemulihan. Depresi juga menurun secara tajam. Para partisipan dilaporkan secara statistik mengalami peningkatan yang tajam dalam hal tenaga fisik dan perasaan sejahtera secara umum, dan 35% dari orang-orang dalam penelitian ini berkata bahwa "tekanan mereka berkurang" 

Akibat dari kegagalan mengampuni atau tidak terjadinya pemulihan, sama dengan melukai diri sendiri. Ketidakrelaan mengampuni jarang melukai orang yang telah melukai anda, karena kebanyakan orang yang tidak dapat mengampuni tidak dapat dipulihkan sehingga banyak orang begitu kasar atau tak peduli, sehingga mereka tak sadar ketika telah menyakiti orang lain. 

Inilah mujizat yang terbesar dimana Tuhan Yesus sudah mengampuni kita dan telah memulihkan hubungan kita dengan Allah. Kini saatnya kita mengampuni karena sudah diampuni oleh Tuhan sehingga memulihkan hubungan dengan sesama. "Ampunilah karena kamu sudah diampuni"

TUHAN YESUS MEMBERKATI

Monday 8 April 2013

BUAH DARI KESABARAN


Ada dua orang pendaki gunung yang sudah mendaki sampai setengah tebing sebuah gunung. Pada awalnya mereka tampak sangat bersemangat dan memulai pendakian dengan penuh keyakinan. Namun pada pertengahan jalan, mereka mulai kelelahan.

Pendaki yang pertama memutuskan untuk berhenti mendaki karena dirasa kekuatannya sudah tidak memungkinkan untuk menyelesaikan pendakian hingga ke puncak. Pendaki pertama merasa tidak mampu menakhlukkan sebuah gunung.

Berbeda halnya dengan pendaki yang kedua. Meski pun lelah ia tetap berusaha untuk menyelesaikan pendakiannya. Ia tetap yakin bahwa gunung itu akan berada di bawah kakinya. Dengan penuh kesabaran, ia mulai memijakkan kaki pada batu-batu yang terjal dan tajam sampai pada akhirnya gunung pun ia takhlukkan.

Dalam sebuah perjalan hidup, kita pasti akan menemui sebuah gunung-gunung yang menghadang langkah kita. Banyak orang yang menyerah terlebih dahulu tanpa sedikit pun mencoba untuk melewatinya.

Orang yang sabar dengan setiap masalah yang terjadi dalam hidupnya dan selalu yakin bahwa ia dapat melaluinya adalah ciri-ciri seorang pemenang. Tidak ada gunung yang tidak dapat ditakhlukkan. Tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan. Dalam setiap perlombaan pasti akan ada garis finisnya. Dan apabila kita hidup di dalam Tuhan, maka bersiaplah untuk menjadi pemenang dalam semua tantangan.

Akhir suatu hal lebih baik dari pada awalnya. Panjang sabar lebih baik dari pada tinggi hati.
(Pengkhotbah 7:8)

MEREKA TIDAK BERMIMPI UNTUK DIAM DISINI


Sahabat.....

seringnya aq mengunjungi mereka di panti jompo, membuat aq trenyuh sendiri....
mereka...para oma dan opa... ada yang masih sehat... ada yang sudah sakit2an....
beragam ekpressi qu temui disana.... yang penuh amarah, yang pasrah tak berdaya
dan ada beberapa yang tetap bersukacita.....
penuh amarah karena merasa dibuang , mereka tak lagi di kunjungi anak2nya..
bahkan ada 1 opa, sejak ditaruh disitu sampai 17 tahun hingga meninggal, tak pernah dikunjungi .
sementara ada juga yang pasrah karena memang tak memiliki anak, sanak family mereka mengirimnya kesitu,
dan ada beberapa yang tetap bersukacita, mereka dari kelompok orang2 yang dengan rela ingin kesana, karena anak2 mereka kerja di luar kota, mereka di jemput seminggu sekali....
bergaul dengan mereka, aq semakin mengerti... mereka, berubah menjadi anak2 lagi....
butuh perhatian, kasih sayang bahkan harus dibantu dalam segalanya......
ingatkah saat qita kecil tak berdaya?
tangan penuh kasih dari mama dan papa yang mengurus qita...
ingatkah saat qita kecil tak tahu apa2?
mama dan papa membimbing qita, dengan mengajari qita segalanya..dengan kesabaran yang luar biasa...
ingatkan berapa banyak qita minum air susu ibu yang membuatnya lelah dan sakit?
ingatkah berapa banyak qita menyita waktu mereka disaat qita sakit? krn mereka tak akan tidur....
ingatkah berapa banyak uang yg keluar untuk biaya hidup qita sejak bayi sampai dewasa?
memang benar qita pintar karena sekolah... tapi apakah qita lupa kalau kata2 yang qita dapat
pertama kali keluar dari mulut mama dan papa?
apakah dari kecil qita tahu inilah sosok Tuhan?
aq ingat, aq tahu sebuah KASIH justru dari mama dan papa
lalu .. apakah setelah mereka tak berdaya harus qita taruh di panti jompo?

Para Sahabat... setiap orang memang memiliqi pandangannya masing2..
namun, apakah sebegitu teganya qita hingga tanpa rasa salah menaruh mereka di panti jompo?
aq rasa...sedikitpun dari para oma dan opa tak pernah bermimpi kalau masa tuanya dihabiskan di rumah jompo..
Tanpa mereka... aq tak pernah tahu arti dari KASIH TUHAN...
tanpa mereka aq tak menjadi seperti yang sekarang....
semoga qita mengasihi orang tua qita dengan tulus hati
apapun itu, sifat yang tak baik, pemarah, bawel berkepanjangan...
mereka tetaplah orang tua qita yang mengurus qita saat qita bayi...
dan sebuah kewajiban lah, qita mengurus mereka disaat mereka tak berdaya krn usia....

salam damai... 

RANCANGAN TUHAN YANG TERBAIK

Saya kuliah di fakultas kedokteran swasta. Puji Tuhan, karena Ia telah memimpin studi saya sehingga bisa lulus sebagai dokter lokal. Karena kuliah di fakultas kedokteran swasta, maka saya harus mengikuti ujian negara di universitas negeri, supaya saya dapat meraih gelar dokter. Waktu itu, saya mendaftar ujian negara di universitas negeri yang ada di luar kota karena antrean di sana tidak terlalu panjang. Saya tidak memikirkan sulit atau tidaknya ujian di sana, yang saya pikirkan hanyalah kuliah saya cepat selesai.

Menurut perkiraan, seharusnya saya akan ujian sekitar bulan Maret tahun 2001. Namun, karena ada 4 orang yang batal maju ujian pada bulan September 2000, maka jadwal ujian saya dimajukan bulan September 2000. Ini adalah hal yang sama sekali tidak saya duga! Karena waktu itu, saya baru sekitar 2 bulan menyelesaikan pendidikan profesi saya, dan baru mulai mencari-cari pekerjaan sambil menunggu ujian negara. Pengalaman teman-teman saya selama ini, mereka harus menunggu sekitar 1 tahun untuk bisa mengikuti ujian negara.

Saya benar-benar kaget dan tidak siap karena saya dipanggil untuk ikut ujian negara hanya tiga minggu sebelum ujian dimulai. Saya benar-benar merasa takut karena saya belum belajar sama sekali. Yang dapat saya lakukan hanyalah berdoa memohon pimpinan Tuhan, mohon Ia memberi saya kekuatan. Saya yakin, bila ini semua adalah kehendak dari Allah, maka Allah akan memimpin saya untuk melewati ujian ini, sama seperti ujian-ujian sebelumnya. Saya sering berdoa sambil mencucurkan air mata karena saya begitu ketakutan.

Saya hanya punya waktu 1 minggu untuk bersiap-siap sebelum berangkat ke kota tempat dilaksanakan ujian negara tersebut. Saat sedang sibuk-sibuknya bersiap-siap, 3 hari sebelum berangkat, toko papa saya terbakar. Puji Tuhan, yang terbakar hanya tokonya, sedangkan gudang sama sekali tidak tersentuh api, padahal apinya cukup besar. Saya dan adik saya berdoa mencucurkan air mata, memohon belas kasihan Allah supaya apinya segera padam. Waktu itu Allah turut bekerja dengan menurunkan hujan sebelum pemadam kebakaran datang, dan ketika pemadam kebakaran sudah datang hujan pun berhenti.

Melalui peristiwa ini, saya belajar bahwa saya tidak usah takut, melainkan saya harus menyerahkan segala kekhawatiran saya ke dalam tangan-Nya. Dengan hati sedih, saya tetap berangkat, meninggalkan keluarga saya yang sedang kesusahan.

Di sana, saya cuma punya waktu 2 minggu untuk belajar. Ada lima mata pelajaran yang akan diuji, yaitu penyakit dalam, anak, kebidanan, kesehatan masyarakat, dan bedah. Saya mencoba belajar semaksimal mungkin dalam waktu yang begitu singkat. Ketika jadwal ujian dibagikan, ternyata saya mendapat jadwal yang kurang menguntungkan. Saya sudah harus maju ujian pada minggu pertama, libur 1 minggu pada minggu kedua, selanjutnya saya ujian dari minggu ketiga sampai keenam. Betul-betul melelahkan karena saya harus belajar terus menerus selama kurang lebih 2 bulan.

Empat mata pelajaran, yaitu penyakit dalam, anak, kebidanan, dan kesehatan masyarakat telah selesai diuji, yang belum adalah bedah. Bagian bedah di universitas tempat saya ujian memang dikenal sulit untuk lulus. Di sana, ada seorang dosen yang terkenal, bukan karena "killer", tapi karena tidak pernah meluluskan satu mahasiswa pun yang ujian dengannya. Menurut cerita, dulu beliau termasuk salah seorang dosen yang baik hati, mau membantu mahasiswa, dan biasanya meluluskan mahasiswa yang ujian dengannya. Sampai suatu hari, ada mahasiswa yang mengatakan suatu hal, dan ucapannya itu sampai ke telinga beliau. Beliau sakit hati, sehingga sejak saat itu tidak ada mahasiswa yang lulus bila ujian dengan beliau.
Setelah dihitung-hitung, ternyata pada minggu saya harus ujian bedah, beliau merupakan salah seorang dosen yang akan menguji. Waktu itu yang akan ujian ada 3 orang, dan tidak ada satu pun di antara kami yang mau mendapatkan dosen itu sebagai penguji.

Saya sangat terpukul ketika mengetahui bahwa saya mendapatkan dosen penguji tersebut, dosen yang tidak pernah meluluskan satu mahasiswa pun yang ujian dengan beliau, sejak tahun 1993. Semua orang mengatakan, kalau dosen pengujinya beliau, lebih baik tidur saja, tidak usah belajar karena percuma saja, bisa atau tidak bisa menjawab pertanyaan, hasilnya sama saja. Tidak akan diluluskan!

Saya kecewa sekali. Sekalipun saya sudah berdoa menyerahkan segala sesuatunya ke tangan Tuhan, tetapi hal ini tidak sesuai dengan apa yang saya harapkan. Saya berharap Tuhan memberi saya dosen penguji yang satu lagi, di mana masih ada kemungkinan 50 persen bagi saya dapat lulus, jika saya belajar dengan baik. Sedangkan yang ini, boleh dibilang 100 persen tidak akan lulus.

Saya betul-betul kecewa. Saya bertanya-tanya, mengapa Tuhan memberikan dosen penguji seperti ini kepada saya. Orang lain yang lebih pandai dari saya pun tidak lulus, bagaimana mungkin saya bisa lulus. Saya sudah tidak punya semangat lagi untuk memeriksa pasien atau untuk menyelesaikan status ujian saya. Saya merasa saya sudah tidak punya harapan lagi. Saya betul-betul putus asa. Selama 1 minggu, saya uring-uringan dan tidak mau belajar. Hampir setiap malam saya menangis. Saya tetap tidak mengerti, mengapa Tuhan memberikan dosen penguji seperti ini kepada saya.

Saat saya sedang putus asa, tidak henti-hentinya seorang teman menghibur saya. Dia mengatakan bahwa saya harus tetap belajar. Kalau saya tidak belajar, bagaimana mungkin kuasa Allah akan bekerja. Kalau saya tidak belajar dan tidak mengerjakan apa yang seharusnya saya kerjakan, Allah pun tidak dapat bekerja, tidak dapat menunjukkan kemahakuasaan-Nya. Tetapi waktu itu saya tetap berkeras hati. Saya menganggap tidak ada seorang pun yang mengerti apa yang saya alami.

Setelah 1 minggu, saya baru dapat menerima kenyataan, baru mulai dapat berdoa lagi, dan juga mulai belajar. Saya serahkan segalanya ke dalam tangan Tuhan. Saya percaya bahwa Tuhan akan memberikan yang terbaik untuk saya. Saya ingat atas pengaturan-Nya, saya bisa ikut ujian negara secepat ini.

Dosen penguji ini juga terkenal sering menunda-nunda ujian. Yang seharusnya cuma 1 minggu, bisa jadi 3 minggu atau lebih. Betul-betul tekanan mental yang berat, harus menunggu selama tiga minggu atau lebih, sementara hasilnya sudah dapat dipastikan, tidak lulus. Tapi waktu itu saya sudah pasrah.

Waktu ujian, ada pertanyaan yang saya bisa jawab dan ada yang tidak bisa saya jawab. Entah bagaimana, dosen itu menawarkan untuk ujian lagi keesokan harinya. Saya diberi tugas mencari jawaban pertanyaan yang tidak bisa saya jawab tadi. Waktu saya akan keluar ruangan, dosen tersebut bertanya apakah saya tahu mengapa beliau menawarkan ujian sekali lagi kepada saya, satu hal yang sangat jarang ditawarkan kepada mahasiswa lain. Saya jawab saya tidak tahu. Menurut beliau, tawaran itu diberikan kepada saya karena beliau melihat bahwa saya rajin. Saya tidak tahu bagaimana beliau bisa menarik kesimpulan demikian. Namun, saya percaya bahwa semuanya itu adalah pengaturan dari Allah.

Waktu hasil ujian diumumkan, saya hampir tidak dapat memercayainya karena ternyata dosen tersebut meluluskan saya, setelah 7 tahun tidak pernah meluluskan satu mahasiswa pun! Sungguh kuasa Allah benar-benar luar biasa! Puji Tuhan, dengan waktu belajar yang demikian singkat, saya bisa melalui ujian negara. Saya tahu bahwa saya bisa lulus bukan berarti saya lebih pandai dari yang lain, tetapi karena Allah yang menggerakkan hati dosen tersebut untuk meluluskan saya.

Dari kesaksian ini, saya belajar bahwa Allah sungguh Mahakuasa. Ia dapat membuat segala sesuatu yang kelihatannya tidak mungkin menjadi mungkin. Sering kali apa yang diberikan Allah tidak sesuai dengan keinginan kita, namun percayalah bahwa apa yang diberikan Allah, itulah yang terbaik untuk kita. Bila saat ini kita mengalami kesulitan besar dan merasa tidak ada jalan keluar, percayalah di balik semua itu Allah memiliki rencana yang indah, yang tidak pernah terpikirkan oleh kita waktu kita mengalaminya. Demikianlah yang terjadi pada saya. Bila waktu itu saya tenggelam dalam keputusasaan, tidak mau belajar sama sekali seperti saran teman-teman saya, mungkin saya tidak akan lulus. Karena meskipun Allah ingin menunjukkan kemahakuasaan-Nya, tetapi jika saya tidak mengerjakan apa yang menjadi tugas saya, saya tidak akan bisa memuliakan Allah. Segala kemuliaan hanya bagi Allah.

Diambil dari:
Judul buletin: Warta Sejati, Edisi 25, Juli-Agustus 2001
Penulis: Triyanti Sundari
Penerbit: Departemen Literatur Gereja Yesus Sejati Pusat Indonesia, Jakarta 2001
Halaman: 26 -- 29

"Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada padaKu mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan."
(Yeremia 29:11)

APAKAH CINTA ITU ?


Mereka yang tidak menyukainya menyebutnya TANGGUNG JAWAB
Mereka yang bermain dengannya menyebutnya sebuah PERMAINAN
Mereka yang tidak memilikinya menyebutnya sebuah IMPIAN
Mereka yang mencintai menyebutnya TAKDIR

Kadang Tuhan yang mengetahui yang TERBAIK akan memberi kesusahan untuk menguji kita,
kadang IA pun melukai hati supaya hikmatNYA bisa tertanam dalam.
Alasan yang kadang sulit untuk di mengerti namun kita tetap HARUS PERCAYA bahwa ketika IA mengambil sesuatu, IA telah siap memberi yang LEBIH BAIK.

Mengapa menunggu?
Karena walaupun kita ingin mengambil keputusan kita tidak ingin tergesa-gesa, karena walaupun kita ingin cepat-cepat kita tidak ingin sembrono, karena walaupun kita ingin segera menemukan orang yang kita cintai, kita tidak ingin kehilangan jati diri dalam proses pencarian itu

Jika ingin berlari, belajarlah berjalan dahulu
Jika ingin berenang, belajarlah mengapung dahulu
Jika ingin di cintai, belajarlah mencintai dahulu

Pada akhirnya lebih baik MENUNGGU orang yang kita INGINKAN ketimbang memilih apa yang ada.
Tetap lebih baik MENUNGGU orang yang kita cintai ketimbang memuaskan diri dengan apa yang ada.
Tetap lebih baik MENUNGGU orang yang tepat karena hidup ini terlampau singkat untuk di lewatkan bersama pilihan yang salah, karena menunggu mempunyai tujuan yang mulia dan misterius.

Perlu kita ketahui bahwa bunga tidak mekar dalam waktu semalam
Kota roma tidak di bangun dalam sehari
Kehidupan di rajut dalam rahim selama sembilan bulan
CINTA yang AGUNG terus bertumbuh selama kehidupan.
Kebanyakan hal yang indah dalam hidup memerlukan waktu yang lama dan penantian kita tidaklah sia sia, walaupun menunggu membutuhkan banyak hal-iman, keberanian dan pengharapan-penantian menjanjikan satu hal yang tidak dapat seorangpun bayangkan.
Pada akhirnya Tuhan dalam segala hikmatnya meminta kita MENUNGGU karena ALASAN yang TEPAT dan PENTING.. !!

SANG LEGENDA -- GEORGE FOREMAN

Waktu saya kecil, keluarga kami sangat miskin. Maka untuk makan saja, saya sengaja bertamu ke tetangga pada jam-jam makan, berharap mereka mengundang saya untuk makan bersama mereka.

Tumbuh dalam kemiskinan membuat kebencian dan amarah tumbuh subur dalam hati saya, sehingga semuanya itu saya salurkan dengan berlatih tinju secara keras. Tidak lama, hasil latihan itu membuat saya mendapatkan medali emas olimpiade kelas berat pada tahun 1968.

Pindah ke jalur profesional, kemarahan dan kebencian membuat saya bagaikan binatang buas menghancurkan siapa saja yang melawan, kebanyakan lawan saya 'KO' sebelum ronde ketiga. Rekor 32 kali menang tanpa pernah kalah, membuat saya dengan cepat meroket menjadi penantang bagi Joe Frazier. Saat itu Joe Frazier bagaikan "dewa tinju", tidak seorang pun saat itu terpikir bahwa dia bisa kalah.

Saya ingat, saat bel tanda ronde pertama dimulai, masih jelas terngiang di telinga saya bagaimana Joe dengan cepat datang dengan nafsu membunuhnya. Namun hal itu tidak membuat saya takut, saya membalas setiap pukulannya dengan sekuat tenaga, sehingga dia pun bertekuk lutut, 'KO'. Itu adalah peristiwa paling membahagiakan dalam karier bertinju saya.

Tahun 1974, di Zaire (Afrika), saya harus berhadapan dengan Muhammad Ali, pertarungan yang diberi nama "Rumble in the Jungle". Ali mengetahui kemarahan adalah kunci kelemahan saya. Ali pun memanfaatkan hal tersebut dengan terus membuat pernyataan yang merendahkan saya di berbagai media. Hal itu membuat saya gelisah dan murka, ingin segera rasanya menghajarnya di atas ring.

Kepercayaan diri saya saat itu terlalu besar karena saya baru saja menghajar 'KO' Ken Norton, orang yang menghajar Ali dengan 'KO' dalam 2 ronde. Bagaimana bisa Ali sesumbar seperti itu? Saya begitu marah dan telah meremehkannya. Pada pertandingan tersebut, saya terus memukulnya dengan sekuat tenaga dan ingin mengakhiri Ali secepat mungkin.

Namun Ali terus bertahan dan tidak bergeming, sehingga membuat saya kehabisan tenaga. Pada ronde kedelapan, saat saya memukulnya di bagian lambungnya, Ali menyadari pukulan saya sudah lemah. Dia bertanya, "Hanya itu yang kau miliki George?" Kemudian dia langsung membalas dengan cepat, dan yang saya ingat hanyalah suara wasit menghitung saya.

Tapi bukan pertarungan itu yang mengubah hidup saya. Pertarungan tinju paling penting dalam kehidupan saya adalah saat melawan Jimmy Young di Puerto Rico, 17 Maret 1977. Saat itu, saya sedang berusaha merebut gelar juara dunia kembali. Tapi pertarungan saat itu paling berat, berakhir 12 ronde dengan keputusan wasit saya kalah.

Saya dibawa masuk ke ruangan ganti dengan setengah pingsan, lambung saya terasa sakit karena pertarungan tadi. Saya duduk bersandar di locker dikelilingi pelatih dan para official sambil berteriak-teriak "Rematch! Rematch...!" (pertandingan ulang).

Saat keributan terus berlangsung di sekitar saya, pandangan dan pendengaran saya menjadi kabur perlahan, dan semuanya menjadi gelap gulita. Dalam kegelapan itu, saya mendengarkan sebuah suara berkata: "Kalau engkau percaya pada Tuhan, mengapa engkau begitu takut?"

Saya kaget mendengar suara itu. Kemudian dengan marah saya menjawabnya: "Siapa bilang saya takut? Siapa yang menyebut-nyebut Tuhan?"

Lalu saya mengatakan pada suara itu, bagaimana saya harus keluar dari kemiskinan ini. Hanya dengan usaha keras saya sendiri dan bagaimana saya harus berjaya dengan kekuatan saya.

Suara itu diam dan perlahan muncul ketakutan dalam hati saya, sebuah perasaan kematian. Saya merasa akan mati, ini adalah akhir dari semuanya.

Saya mencoba tawar-menawar dengan suara itu, "Saya adalah George Foreman, biarkanlah saya hidup, maka saya akan banyak menyumbang untuk amal."

Suara itu menjawab; "Saya tidak mau uangmu George, saya menginginkan engkau!"

Saya bertambah takut karena saya tidak pernah tahu, ada orang yang menganggap uang tidak berharga.

Kegelapan itu menarik saya semakin dalam, semakin gelap, dan semakin dalam lagi. Suara itu mengatakan, inilah rasanya maut itu, gelap ..., kosong ..., sendirian ..., dan itu akan berlangsung selamanya ....

Kemudian saya mendengar suara-suara berbisik, orang-orang yang berteriak-teriak. Semakin lama semakin jelas, perlahan pandangan saya melihat orang-orang di sekitar saya. Ternyata saya sudah kembali ke ruangan ganti. Banyak orang mengelilingi saya sambil bertanya dengan nada cemas, "Kamu baik-baik saja, Jagoan?"

Saya menjawab, "Apakah saya baik-baik saja? Saya adalah orang yang baru!" Saya merasa diri saya berubah, saya merasa diri saya orang lain, perasaan ini sungguh luar biasa, tidak dapat saya jelaskan dengan kata-kata. Saya merasa dibebaskan, dilepaskan, tubuh saya terasa sangat ringan. Saya dilepaskan dari kemarahan dan kebencian yang selama ini merasuki saya.

Saya mengerti sekarang apa hidup itu. Ini tidak ada hubungannya dengan tinju, tidak ada hubungannya dengan mengejar gelar juara. Ini semua mengenai Tuhan! Tentang cinta-Nya dan pengampunan-Nya. Saya langsung mencium semua orang di situ sambil berkata, "Saya mengasihimu, Tuhan mengasihimu!" Ada sebuah perasaan kasih yang besar keluar dari hati saya bagaikan gelombang, membuat saya tidak bisa diam untuk tidak mengatakannya.

Tiga puluh delapan tahun setelah hari itu, saya lebih terkenal sebagai koki daripada mantan juara dunia tinju. Saya memiliki acara masak sendiri di televisi, dan 55 juta peralatan panggang dengan merek nama saya laku terjual di seluruh dunia. Itu belum termasuk kaos, saus, krim cukur, pembersih rumah tangga, dan berbagai peralatan lain. Semua dengan merek nama saya. Orang berpikir saya kaya karena bertinju. Mereka salah, seluruh penghasilan saya dari bertinju seumur hidup jauh lebih kecil dengan nilai kontrak peralatan panggang yang saya buat.

Tuhan memberkati saya melimpah justru saat saya bertobat, undur dari dunia tinju, dan melayani-Nya sepenuh hati.

Sejak hari pertarungan dengan Jimmy Young itu, saya menggantung sarung tinju saya dan mulai rajin ke gereja. Awalnya, saya hanya duduk bersembunyi di pojok gereja, tidak ingin siapa pun tahu saya ada di situ. Namun saat mereka menyadari kehadiran saya, mereka menyuruh saya bersaksi di depan jemaat. Saya yang terbiasa bertinju ditonton oleh jutaan orang, kali ini berbicara di depan sedikit jemaat. Kaki saya gemetar.

Tidak lama setelah itu, saya melayani sepenuh waktu dengan menjadi pendeta, membangun gereja di lingkungan tempat saya dibesarkan. Saya kini memiliki pertarungan yang berbeda, yaitu melawan kemiskinan, rumah tangga yang hancur, kenakalan remaja, penyakit mematikan, tekanan mental, dan banyak problem lain. Setiap kali berhasil menang terhadap masalah itu, rasanya jauh luar biasa daripada menang 'KO'.

Pada tahun 1993, saudara saya mendirikan tempat latihan tinju dan dia mengundang saya untuk datang ke sana. Namun, saya selalu menolaknya karena saya tidak ingin jemaat melihat saya dekat dengan ring tinju.

Suatu kali, tidak sengaja saya harus singgah di gym itu. Di sana, saya melihat seorang ibu dan anak remajanya yang berusia sekitar 15 tahun. Mereka melihat dengan penuh harap dan ingin berbicara dengan saya. Saya tahu akan ke mana arah cerita mereka karena saya melihat diri saya sendiri dan ibu saya dalam diri mereka. Ibu itu pasti akan bercerita bagaimana miskinnya hidup mereka dan mengenai anaknya yang selalu terlibat dalam masalah. Ia pasti ingin agar saya melatih anaknya bertinju dan mengarahkannya.

Saya berusaha menghindar bercakap-cakap dengan mereka, dan saya pun pergi meninggalkan mereka dengan sebuah perasaan bersalah. Tidak lama setelah itu, saya menelepon Roy untuk menanyakan keadaan anak itu. Roy berkata bahwa anak itu sudah masuk penjara.

Saya merasa dihajar dengan pukulan yang sangat keras dan membuat 'KO' ketika mendengar berita tersebut. Ya Tuhan ..., trauma saya pada ring telah membuat satu jiwa tersesat. Sejak melayani Tuhan, saya mau pergi ke mana saja Tuhan utus, ke penjara, rumah sakit, pedalaman, sampai ujung dunia pun saya mau pergi, kecuali satu tempat ring tinju. Pada saat itu, saya mendengar Tuhan berkata, "Sekarang saatnya George, bawa Aku ke sana ...."

Dunia menjadi gempar ketika saya kembali ke ring tinju. Mereka menahan napas saat saya bertarung dengan anak-anak muda yang memiliki kecepatan dan kekuatan, yang jauh berbeda dari orang seumur saya. Bagi mereka, mustahil seorang tua berumur 40-an tahun mampu bertinju lagi.

Tapi saya membuktikan bahwa semua perhitungan dunia adalah salah. Pada usia hampir 50 tahun, saya kembali merebut gelar juara dunia dan dinobatkan sebagai petinju tertua yang pernah meraih gelar juara dunia. Saya menekuk Michael Moore dengan 'KO' pada ronde ke-10, padahal dia baru menaklukan Evander Holyfield. Dan saya menyatukan seluruh gelar juara badan dunia, yaitu WBA, WBC, dan IBF.

Selanjutnya, gelar juara itu tidak pernah direbut dari saya, tapi saya sendirilah yang menyerahkan sabuk itu, yaitu pada orang yang telah saya kalahkan (Axel Schultz). Saya lalu mengundurkan diri dari dunia tinju.

Mereka tidak habis pikir bagaimana orang setua saya bisa melakukannya, saat seharusnya tidak ada lagi kekuatan orang muda tersisa dalam diri saya ini.

Hanya satu jawabnya, hanya satu kekuatan yang membuat tubuh tua ini bangkit menjadi pemenang, yaitu kekuatan dari Tuhan. Bukan kuat dan gagah saya, melainkan karena Roh Tuhan ada dalam diri saya.

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul majalah: SUARA edisi 79 -- FGBMFI, 2005
Penulis: George Foreman
Penerbit: Communication Department - Full Gospel Business Men's Fellowship Internasional - Indonesia, Jakarta
Halaman: 5 – 9

Sunday 7 April 2013

PERTOBATAN BILLY GRAHAM

Billy berusia 17 tahun pada saat seorang bekas petinju bayaran yang telah berubah menjadi penginjil, datang ke kota Charlote. Mordecai Ham, seorang penginjil yang berapi-api dan suka menunjuk orang-orang yang berdosa secara langsung.

Pemimpin-pemimpin Gereja di kota Charlote menganggap Mordecai Ham sebagai pengganggu. Mereka menolak permintaan izinnya untuk membangun sebuah tenda. Namun dengan pertolongan orang-orang awam, bekas petinju itu memasang tenda tepat di luar batas kota. Ia mengadakan kebaktian kebangunan rohani (KKR) selama beberapa minggu di kota tersebut.

Billy adalah seorang pemuda tinggi ramping, berambut ikal, dan pirang, setiap Minggu pergi ke gereja bersama orang tuanya yang saleh. Ia tidak merokok maupun minum-minuman keras. Walaupun ayahnya seorang pendukung kuat Mordecai Ham, Billy tidak bersusah-susah menghadiri sebelumnya, karena ada hal-hal lain yang harus dilakukannya.

Pengunjung Kebaktian Kebangunan Rohani itu cukup banyak bagi kota Charlote -- 5.000 orang. Orang-orang berkata bahwa itu merupakan jumlah terbesar yang pernah dialami penduduk Negara Bagian Carolina. Billy dan temannya di SMA berjalan melewati jalan kecil di antara deretan bangku dan duduk di bangku yang keras.

Khotbah yang disampaikan pengkhotbah berbadan besar itu sangat tidak berkesan bagi Billy, sampai pengkhotbah itu mengacungkan jari menunjuk ke arah Billy serta berteriak, "Kamu berdosa." Billy yang selalu siap menangkap bola tidak siap untuk main tangkap-tangkapan dengan pengkhotbah itu. Ia menundukkan kepalanya yang berambut pirang dan bersembunyi di belakang topi seorang wanita di depannya.

Dua malam kemudian Billy datang lagi, membawa seorang teman, namanya Albert McMakin. Selama beberapa malam seterusnya, kedua orang itu hadir bersama-sama. Penginjil yang berapi-api itu terus meyakinkan Billy bahwa ia harus memilih sorga atau neraka.

Pada suatu malam Billy membawa seorang teman lain, Grady Wilson. "Mari kita duduk di bagian paduan suara," usul Billy, walaupun ia tahu ia tidak dapat menyanyi. Maka kedua orang itu duduk di belakang mimbar (tempat paduan suara), selamat dari pandangan pengkhotbah yang suka memukul mimbar itu.

Mordecai Ham tidak menunjukkan jarinya kepada Billy malam itu, namun demikian Billy mendapat pukulan dari khotbahnya pada saat pengkhotbah itu berkata, "Malam ini, ada orang yang sangat berdosa di sini."

Ia mengatakan tentang saya, pikir Billy. Seseorang pasti telah memberi tahu dia bahwa saya ada di sini. Pengkhotbah itu mengakhiri khotbahnya dan memberi undangan bagi orang-orang yang mau bertobat. Billy menahan napasnya pada saat paduan suara itu mulai menyanyi. Setelah menyanyi sebentar, ia tidak dapat bertahan lagi. "Ayo, Grady," ia berkata kepada temannya.

Kedua orang itu turun dari paduan suara dan berdiri di depan. Mengingat keputusannya, Billy berkata, "Hal itu seperti tinggal di luar pada hari yang gelap dan sinar matahari menembus melalui lapisan awan. Segalanya tampak berbeda. Untuk pertama kalinya, saya merasakan sukacita dilahirkan kembali."

Sejak malam yang penuh kenangan pada tahun 1936 itu, Billy Graham telah berkhotbah kepada lebih banyak orang daripada almarhum Pendeta Mordecai Ham, orang yang telah membimbingnya kepada Kristus.

Sebenarnya, ia telah berkhotbah kepada lebih banyak orang, secara langsung, daripada pengkhotbah-pengkhotbah lainnya dalam sejarah, lebih dari dua puluh juta orang. Namun demikian, yang lebih penting lagi, ia telah meyakinkan puluhan ribu orang bertobat dan bertelut kepada Kristus.

Diambil dari:
Judul buletin: Berita Yamari, Edisi 54, 2010
Penulis: Tidak dicantumkan
Penerbit: Yayasan Marturia Indonesia, Jakarta
Halaman: 29 – 30

TIPS : OPTIMALKAN FUNGSI SMARTPHONE DAN TABLET ANDROID

Dirangkum oleh : Jonathan Maryadi

Sistem operasi Android banyak digunakan untuk smartphone (telepon pintar) maupun tablet. Hari ini kita banyak sekali menjumpai piranti smartphone ataupun tablet yang menggunakan sistem operasi Android. Dengan strategi harga piranti yang murah, serta layanan dan kinerja yang tidak kalah dengan pesaingnya (Windows maupun Apple), Android menjadi sistem operasi yang paling banyak dipakai di dunia. Jika Anda sudah memiliki piranti Android, maupun berencana untuk membelinya, maka ada baiknya Anda menyimak beberapa tip berikut ini tentang cara mengoptimalkan Android Anda:

1. Mengamankan Smartphone dan Tablet Android

Banyak produk smartphone dan tablet Android yang menggunakan layar sentuh, sehingga begitu riskan jika tidak menguncinya. Untuk itu, para pengguna sebaiknya menggunakan fungsi kunci layar, baik dengan pola sentuhan tertentu, atau dengan menuliskan kata sandi. Fitur ini dapat ditemukan di Pengaturan > Lokasi dan Pengamanan > Tetapkan Kunci Layar. Kemudian tentukan sendiri jenis pengamanan yang akan digunakan. Jika fitur pengamanan ini dirasa masih kurang, Anda dapat mengunduh aplikasi lain yang sejenis dari Google Play.

2. Mengunduh Aplikasi Melalui Situs Resmi

Banyak aplikasi gratis dari smartphone atau tablet Android yang disediakan di situs Google Play, yang dapat diakses melalui aplikasi "Play Store" di piranti Android Anda. Untuk mengakses toko aplikasi tersebut, Anda membutuhkan akun Gmail. Prosesnya cukup mudah, Anda hanya diminta mengisi beberapa informasi data diri serta nama akun beserta kata sandi yang Anda pilih. Pada bulan Mei 2012, jumlah aplikasi yang tersedia di Google Play telah mencapai 500.000, dan banyak di antaranya yang dapat diunduh secara gratis. Aplikasi-aplikasi yang dikembangkan oleh para pengembang Indonesia juga dapat dengan mudah ditemukan di Google Play, misalnya aplikasi Alkitab dan Kamus Bahasa Indonesia.

3. Mencegah Penggunaan Pulsa Berlebih

Setelah terhubung ke server Google, piranti Android Anda akan secara otomatis memutakhirkan berbagai aplikasi termasuk mengunduh email serta konten media sosial seperti Twitter dan Facebook; hal ini tentunya akan menguras pulsa Anda lebih cepat. Solusinya, Anda dapat berlangganan paket internet yang disediakan operator selular Anda. Operator biasanya memberikan pilihan berdasarkan waktu (harian/mingguan/bulanan) dan besaran data. Selain itu, Anda juga dapat mematikan pemutakhiran otomatis aplikasi-aplikasi yang terpasang di piranti Android Anda.

4. Menggunakan Pembersih Aplikasi

Pembersih aplikasi berguna untuk memaksimalkan kinerja Android Anda karena pembersih aplikasi mampu menghapus secara otomatis semua tembolok serta riwayat penggunaan aplikasi setiap interval waktu tertentu, juga menghapus semua catatan pencarian dan navigasi internet. Pembersihan tembolok secara rutin akan membantu meningkatkan kinerja tablet Android Anda, selain itu masa pakai baterai juga menjadi lebih lama. Contoh pembersih aplikasi yang bisa Anda unduh adalah 1Tap Cleaner dan App Cache Cleaner. Keduanya bisa diunduh secara gratis di Google Play.

5. Menghemat Baterai

Keluhan penggunaan baterai yang boros sering disuarakan para pengguna Android. Untuk mengurangi dampak ini, Anda dapat mencoba fitur Underclock yang bisa diakses secara langsung dari menu. Fungsinya adalah untuk menurunkan kecepatan prosesor Android Anda. Jika sebelumnya prosesor Android Anda berada di kecepatan 1 Ghz, setelah di-underclock akan menjadi 800 Mhz. Tak perlu khawatir tablet Android berkurang drastis kinerjanya, asalkan Anda sedang tidak menjalankan aplikasi berat, maka kinerja piranti Android Anda tidak akan berkurang. Jika fitur ini dirasa masih kurang Anda dapat mengunduh aplikasi SetCPU (berbayar) atau CPU Tuner (gratis) dari Google Play. (Keduanya membutuhkan akses 'root')

Fitur yang satu ini merupakan solusi tepat untuk menghemat penggunaan baterai.

Selain dari fitur yang ada, ada juga beberapa aplikasi yang dapat diunduh Google Play atau Play Store dan digunakan untuk meningkatkan kinerja Android. Aplikasi tersebut di antaranya:

1. Droid Dream Cleaner,
2. Optimus Root Memory Optimizer,
3. SD Booster,
4. Advanced Task Killer, dan
5. Dr saver + a Task Killer.

Demikian beberapa tip yang bisa kami bagikan untuk Anda. Semoga tip ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

FROM THE PASTOR : COMPASSION AND FORGIVENESS

Betapa kayanya firman Allah. Dari teks yang sama namun membahasakannya secara berbeda. Ini berasal dari renungan online TODAY--Daily Devotional, yang saya terima dalam inbox e-mail saya hari ini. Renungan ini ditulis oleh orang-orang berlatarbelakang Gereja Reformed di AS dan Canada. Semoga memberkati..

COMPASSION AND FORGIVENESS

Be kind and compassionate to one another, forgiving each other, just as in Christ God forgave you. —Ephesians 4:32
[Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu. Efe 4:32]

Jesus had compassion on people, often seeing them as sheep without a shepherd (Matthew 9:36). He taught his followers to love their enemies and pray for those who persecuted them (Matthew 5:44). He even gave up his own life so that we, who had sinned against God and were his enemies, could be forgiven (Romans 5:8-11).
[Yesus memiliki belas kasihan kepada manusia, seringkali Ia memandang mereka seperti domba tanpa gembala (Mat 9:36). Ia mengajar para pengikut-Nya untuk mencintai musuh-musuh mereka dan berdoa bagi mereka yang menganiayanya (Mat 5:44). Ia bahkan memberikan hidup-Nya supaya kita, yang telah berdoa melawan Allah dan dahulu adalah musuh-musuh-Nya, dapat diampuni (Rom 5:8-11).]

Likewise, God calls us to have compassion and to forgive. If we start from a place of compassion, where we have empathy for our brother or sister, we will see better how the world looks from where they are standing. If we can sense what it’s like to have their struggles and their pain, that will guide us toward forgiveness.
[Sama dengan itu, Allah memanggil kita untuk berbelas kasihan dan mengampuni. Bila kita mulai dari suatu tempat bernama belas kasihan, di mana kita memiliki empati kepada saudara-saudari kita, kita akan melihat lebih baik bagaimana dunia terlihat dari mana mereka sedang berdiri. Bila kita dapat merasakan seperti apa rasanya memiliki pergumulan-pergumulan mereka dan kesakitan mereka, hal itu akan menuntun kita kepada pengampunan.]

Forgiveness does not mean pretending someone hasn’t hurt us. Sometimes the hurts we experience are extreme and devastating, and we can carry scars throughout life.
But if we hold on to anger, it will wear us out and lead us to hurt others. Forgiveness sets us free from anger and bitterness, allowing us to let go of our desire for vengeance. The relationship may never be restored, but we can begin to see those who hurt us as God sees them—broken people in need of grace.
[Pengampunan tidak berarti berpura-pura bahwa seseorang tidak melukai kita. Kadang-kadang luka-luka yang kita alami begitu ekstrim dan menghancurkan, dan kita bisa membawa bekas-bekas lukanya seumur hidup ini. Namun bila kita bertahan pada kemarahan maka hal itu akan memakan kita sampai habis dan membawa kita kepada melukai orang lain. Pengampunan membebaskan kita dari kemarahan dan kepahitan, mengizinkan kita untuk melepaskan keinginan untuk membalas. Relasi mungkin tidak pernah bisa diperbaiki lagi namun kita bisa melihat mereka yang melukai kita seperti Allah memandang mereka--orang-orang terluka yang membutuhkan anugerah.]

Can you forgive others and trust that God will provide justice? Is there someone who needs your compassion and forgiveness?
[Dapatkah anda mengampuni dan percaya bahwa Allah akan memberikan keadilan? Adakah seseorang yang membutuhkan belas kasihan dan pengampunan dari anda?]

Prayer:
Lord, teach us to forgive, as you have forgiven us. Help us to have compassion for one another and to let go of any anger we might have. Heal us all for Jesus’ sake. Amen.
Steven and Deb Koster
[Doa : Tuhan, ajarlah kami untuk mengampuni, seperti kami telah diampuni. Tolong kami untuk berbelas kasihan satu sama lain dan melepaskan setiap kemarahan yang mungkin tersimpan di hati. Sembuhkanlah kami demi Kristus. Amen.]
Steven and Deb Koster.


Penulis : Pdt. Markus Dominggus Lere Dawa

TERANG SEORANG MARTIR

H dilahirkan di sebuah keluarga Kristen di Mesir pada tahun 1985. Ia bangga dilahirkan sebagai orang Kristen, dan seperti banyak orang Kristen Koptic, ia membuat tato sebuah salib di atas pergelangan tangannya. Ia juga bangga dengan namanya, yang artinya "sukacita" dalam bahasa Arab. Ia memperlakukan orang-orang dengan baik; mereka dapat melihat sukacita dan kasih Kristus dari pancaran matanya. Lampu kehidupannya diisi dengan minyak dan bercahaya dengan terang, bagi semua orang untuk melihat.

Selama waktu wajib militernya, pemimpinnya menekan dia untuk berpindah keyakinan ke agama lain. Walaupun pemimpin dan orang-orang dari agama lain itu mencoba untuk membujuknya dengan janji-janji harta, H menolaknya. "Aku tidak akan pernah meninggalkan Tuhan," katanya dengan tegas. "Aku mengasihi Dia. Aku lahir sebagai Kristen dan aku akan tetap menjadi Kristen, dan akan mati sebagai orang Kristen."

Penganiayaan meningkat. Teman sesama tentara memanggil namanya bukan dengan H, tapi nama dari agama mereka. Mereka memaksa dia membaca kalimat tertentu ketika ia makan satu meja dengan mereka. Mereka menolak makanan apa pun yang diberikan oleh H. Ia selalu diganggu pada saat tidur, dipukuli, dan diprovokasi untuk berkelahi.

Pemimpinnya sering menjadi sangat marah dan memerintahkan H untuk menjilat sepatunya. H sering disundut menggunakan rokok. Anggota keluarganya berkata bahwa H dipaksa untuk menanggalkan rompinya dan diperintahkan untuk merangkak di lantai. Rekan sesama tentara menginjak punggungnya dengan sepatu mereka dan berkata padanya, "Kami mau lihat, apakah Tuhanmu datang menolong!"

Tidak kuat lagi menanggung perlakuan diskriminasi ini, satu hari sebelum masa wajib militernya berakhir, H mengancam pemimpinnya bahwa ia akan melaporkan penganiayaan ini ke intelijen militer, jika perlakuan semacam ini terus dilakukan terhadap tentara yang berlatar belakang Kristen. Pemimpinnya memperingatkan H jika ia berani melaporkannya, ia akan membalas dendam. Sang pemimpin mengadakan persekongkolan untuk menyingkirkan H selamanya. Keluarga H dipanggil oleh rumah sakit setempat satu minggu setelah ia kembali bertugas di angkatan bersenjata dari masa istirahatnya bersama keluarga. Mereka diberi tahu bahwa H telah tenggelam di Sungai Nil dan mereka memerlukan keluarga H untuk mengenali identitasnya.

Keluarga H pingsan ketika mereka mengamati sebuah tubuh di kamar mayat. Sudah jelas bahwa ia tidak mati tenggelam; ia adalah korban penyiksaan dan pembunuhan. "Mulutnya menganga, lidahnya menjulur keluar, dan bola matanya terlihat membesar," ibunya dengan bercucuran air mata menjelaskan. "Mereka membakar kedua tangan dan kakinya, serta mencekiknya. Mereka dengan sadis menyiksanya." Rusuk dan gigi H patah, dan ia ditikam dengan sebuah belati. Tanda tato salib di lengannya telah dikikis dengan benda tajam. Tanda salib telah dihilangkan dari kulit H, tetapi para penyerangnya tidak dapat menghapuskan Yesus dari hatinya.

Yesus berkata bahwa semua manusia akan membenci pengikut-Nya karena Dia (Matius 10:22), tetapi kami bersukacita mengetahui H "teguh hingga kematiannya". Tubuhnya rusak, ia dengan brutal dianiaya, tetapi terang H tidak padam. Hidup dan kesaksiannya adalah minyak yang membuat terang tetap menyala melalui yang lain -- melalui mereka yang mendengar kesaksiannya.

Sumber:
Nama buletin : Kasih Dalam Perbuatan, Edisi Mei - Juni 2008
Penerbit : Yayasan Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya
Halaman : 5 -- 6

Diambil dari:
Nama situs: e-MISI
Tanggal akses: 11 Juni 2012

Saturday 6 April 2013

KASIH TUHAN MENJAMAH HIDUP SAYA


Telah menjadi tekadnya bahwa hidup dan matinya akan ia berikan bagi dunia bela diri, kecintaannya. Menjadi juara karate selama 12 tahun berturut-turut adalah bukti bahwa Advent Bangun sangat serius menekuni olahraga tersebut. Bahkan, keahliannya dalam bidang bela diri ini membawanya melanglang buana dalam dunia film laga. Tercatat, telah 60 film laga yang ia bintangi.

"Dulu... Tuhan saya itu karate," demikian ungkap pria yang bernama lengkap Thomas Advent Bangun ini.

Awal ketertarikan Advent kepada karate bermula dari pengalaman traumatis yang menghantuinya. Suatu malam, Advent pulang bersama dengan kakak perempuannya melewati sebuah bioskop. Di pinggir bioskop
itu, banyak anak muda yang sedang berkumpul sambil minum-minuman keras. Mereka melihat kakak perempuan. Anak-anak muda tersebut lalu mengganggu kakak perempuan Advent, karena mereka pikir kakaknya adalah seorang perempuan nakal. Karena merasa terganggu, Advent melakukan perlawanan. Ia dipukuli sekitar 30-an orang. Ia juga sempat mau ditikam dengan sebuah senjata tajam, tetapi berhasil melompat ke belakang. Advent bangun tidak berdaya dihajar oleh massa. Ia terus meronta. Ketika bisa lepas dari mereka, ia segera lari secepat mungkin. Kejadian itu menyisakan rasa sakit dan dendam di hati Advent.

Selain itu, sakit hati yang begitu dalam juga dikarenakan perlakuan buruk sang kakak ketika ia kecil. Saat itu, salah satu kakaknya menganiayanya dengan begitu kejam. Advent ditarik ke sungai yang dangkal dan diinjak-injak di situ. Ia banyak minum air dan tak berdaya. Untungnya, ada orang yang melihat peristiwa itu. Mereka datang menolong Advent dan akhirnya abangnya lari."

Suatu saat, ia melihat sebuah latihan karate. Ia melihat peserta latihan menggunakan tangan kosong untuk menghancurkan es balok dan papan. Timbul keyakinan dalam hatinya, "kalau saya latihan seperti itu, 100 orang juga bisa saya hajar." Ia pun mendaftar untuk mengikuti latihan karate itu. Dendam dan rasa sakit di hati membuat dirinya berlatih ekstra keras. "Kalau orang latihan sejam, saya 2 jam. Kalau yang lain latihan 2 jam, saya 4 jam. Saya tidak mau kalah dengan orang lain."

Dendam dalam hati Advent dilampiaskannya sewaktu bertarung. Jika belum membuat lawannya babak belur, ia belum merasa puas. Begitu pertandingan dimulai, kaki kanannya seperti memunyai mata. Begitu jaraknya sesuai, dia otomatis keluar. Advent pun sempat dijuluki sebagai "dokter gigi", karena ia sering membuat rontok gigi lawannya.

Sifat keras Advent Bangun ini terbawa dalam kehidupan rumah tangganya. Louis Sinulingga, istri Advent bercerita, "Sesudah menikah, saya kaget. Saya mengenal dia tidak cukup lama -- sekitar 6 bulan. Saya mengenal Advent adalah sosok yang cukup sabar. Ia sabar menunggu saya pulang kantor. Ternyata tidak sepenuhnya ia seperti itu. Suatu ketika saya pergi ke supermarket. Rupanya dia menunggu saya kelamaan. Ketika saya datang, dia langsung marah dan membanting pintu."

Bukan hanya tidak sabar, Advent ternyata juga pria pencemburu. Jika istrinya pulang tidak tepat waktu, maka sang istri akan menerima luapan amarahnya. Louis sempat merasa menyesal telah menikahi pria yang ditolak oleh kedua orang tuanya tersebut. "Saya merasa, kok rumah tangga saya seperti ini. Saya berdoa, `Tuhan tolong saya, kalau semua ini terjadi karena kesalahan saya; karena dosa-dosa saya, saya minta ampun. Saya mau bertobat; saya mau kembali sama Tuhan. Tuhan Yesus tolong saya. Pulihkan rumah tangga saya. Buka jalan bagi hidup saya,`" demikian Louis berharap pada Tuhan, agar Tuhan memulihkan kehidupan rumah tangganya.

Menghadapi Advent yang temperamental dan keras, Louis seperti tidak berdaya. Apalagi ketika Advent tidak senang dengan gereja yang dikunjungi oleh Louis. "Kalau kamu ke gereja itu lagi, awas kamu! Saya
hajar kamu! Apa itu lompat-lompat, nyanyi-nyanyi, memuji-muji! Gereja apa itu! Sesat itu!" Demikian Advent mencerca istrinya, karena istrinya memilih gereja yang tidak sesuai dengan keinginan hatinya. Advent juga tidak mau sekamar dengan istrinya selama 1 tahun.

Louis hanya bisa berlari ke kamarnya dan menangis kepada Tuhan. Ia memohon kepada Tuhan agar terus diberikan kekuatan untuk mengasihi Advent. Cintanya pada Tuhan mengalahkan rasa takut Louis kepada Advent. Entah mendapat kekuatan dari mana, Louis membuat keputusan yang sangat berani. Ia mengatakan dengan jujur kepada Advent bahwa dirinya ingin dibabtis. "Mau meledak rasanya," ungkap Advent. Wajahnya memerah dan dia hanya bisa menatap istrinya sambil menahan amarah. Namun sungguh ajaib, yang terlontar dari mulutnya adalah, "Ya sudah, saya antar kamu."

Benar, seperti yang dikatakannya. Advent mengantarkan istrinya untuk dibabtis. Saat mengikuti ibadah sebelum acara babtisan itu, sesuatu terjadi dalam hidup Advent. Ia sangat tertempelak dengan khotbah yang dibawakan oleh hamba Tuhan yang melayani babtisan tersebut. Khotbahnya mengajarkan tentang "kuduslah kamu sebab aku kudus". Ada dua ayat yang mendasari khotbah ini, yaitu 1 Petrus 1:16 dan Ibrani 12:14, "Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan." Firman itu cukup keras untuknya, seperti tendangan yang mengenai dadanya; ia seperti ditampar. Kedua firman itu membuatnya menangis -- ia merasa terlalu banyak marah, dendam, benci pada banyak orang.

Advent yang malu menangis di depan orang lain, berseru kepada Tuhan di balik sebuah tiang gereja itu. Dia benar-benar menyadari bahwa dirinya memerlukan Tuhan untuk mengubah hidupnya. Sepulang dari pembaptisan istrinya, ia berkata kepada Louis, bahwa ia mau dibabtis.

Setelah memutuskan untuk bertobat, Advent menjalani suatu proses yang tidak mudah baginya. Ketika diingatkan oleh istrinya tentang kebanggaannya pada semua pialanya, hal itu membuat Advent marah. Selama 3 hari ia mendiamkan istrinya. Advent merenung dan membaca Alkitab. Matanya tertuju pada sebuah ayat di kitab Filipi 3:7-8. "Saya sangat kaget membaca firman itu: Semua saya anggap rugi setelah pengenalan akan Kristus. Semua kuanggap sampah. Yesus lebih mulia dari segala-galanya."

Setelah perenungan yang dalam akan ayat tersebut, Advent sadar bahwa dirinya telah terikat dengan semua piala dan kesombongannya. Ia menyingkirkan semua pialanya dan mengucapkan selamat tinggal kepada kesombongan. Sejak itu, Thomas Advent Bangun memutuskan hubungan dengan dunia karate. Karate bukan lagi Tuhan dalam hidupnya. Advent memilih Yesus yang menjadi penguasa tunggal atas kehidupannya.

Bahan diambil dan disunting dari :
Nama situs: kisahnyatakristen.kiosgeek.com
Judul asli artikel: Tuhan Saya Itu Karate
Penulis: Tim redaksi jawaban.com
Tanggal akses: 16 Desember 2011