Inilah tiga wanita luar biasa dalam Alkitab yang memiliki karir sendiri. Namun demikian, yang patut dicatat dari keberhasilan mereka bukanlah kemampuan mereka sendiri. Keberhasilan mereka berasal dari bagaimana mereka menempatkan Tuhan dalam hati mereka.
1. LIDIA
Kisah Para Rasul 16:14 memperkenalkan Lidia, seorang "penjual kain ungu". la adalah seorang pedagang dan karena itu adalah seorang wanita pengusaha. Dari semua catatan yang ada diketahui, ia adalah seorang pengusaha yang sangat berhasil.
Setelah Lidia percaya kepada Tuhan, ia dan seisi rumahnya dibaptis. Kemudian ia membuka rumahnya menjadi tempat berkumpul bagi jemaat-jemaat lain. Paulus dan rekan-rekannya dapat mengabarkan Injil dan menguatkan iman jemaat karena keramah-tamahannya, yang diberikan di sela-sela kesibukan jadwal usahanya (Kisah Para Rasul 16:15, Kisah Para Rasul 16:40)
Filipi merupakan kota Eropa pertama yang diinjili Paulus selama masa penginjilannya. Lidia memberikan teladan yang begitu balk sehingga belakangan Paulus menulis kepada gereja yang sudah berdiri di Filipi berterima kasih kepada jemaat atas kebaikan hati dan dukungan mereka (Filipi 4:14-20).
Semangat keramahtamahan dan kebaikan hati yang ditunjukkan oleh Lidia menjadi ciri khas gereja di zaman Paulus.
Priskila, wanita lain yang disebutkan dalam Perjanjian Baru, menunjukkan kepada kita bahwa seorang wanita menikah dapat terlibat secara aktif dalam usaha dan juga dalam penginjilan.
Paulus bertemu dengannya dan Akwila, suaminya, di Korintus (Kisah Para Rasul 18:1-3). la bekerja sama dengan suaminya dalam usaha pembuatan tenda. Karena Paulus juga berusaha dalam bidang yang sama, rasul ini menetap dan bekerja sama dengan mereka. Priskila juga mengadakan perjalanan dan bekerja sama dengan suaminya sebagai penginjil. Belakangan, ketika Paulus meninggalkan Siria, pasangan suami istri itu menemaninya (Kisah Para Rasul 18:18). Paulus meninggalkan mereka di Efesus. mungkin langkah yang menguntungkan, karena di sinilah pasangan ini dapat mengajarkan Jalan Allah yang benar kepada seorang penginjil muda penuh semangat bernama Apolos (Kisah Para Rasul 18:24-26).
Apolos menjadi salah satu penginjil gereja yang paling aktif. la mampu mempertahankan pesan sejati Tuhan karena ketekunan Priskila dan Akwila. Mereka bersedia menempatkan Tuhan sebagai pusat kehidupan mereka sebagai suami istri dan sebagai rekanan usaha.
3. DEBORA
Hakim-hakim 4:4 memberitahu kita bahwa pada waktu itu Debora, "seorang nabiah, istri Lapidot, memerintah sebagai hakim atas orang Israel." "Orang Israel menghadap dia untuk berhakim kepadanya" ketika ia duduk di bawah "pohon korma Debora antara Rama dan Betel di pegunungan Efraim" (Hakim-Hakim 4:5).
Meskipun kita tidak punya informasi tentang tahun-tahun awal kehidupan Debora, kita sudah tahu bahwa ia adalah seorang nabiah yang menghakimi rakyat. Inilah seorang wanita menikah yang juga menjadi seorang hakim. la memberikan perintah kepada seorang panglima, Barak bin Abinoam, untuk mengerahkan pasukan melawan musuh mereka. Ketika Barak bersikeras agar Debora maju perang bersamanya, Debora tidak ragu-ragu. la pergi barsama tentara ke medan perang dengan sama beraninya seperti wanita zaman-sekarang mana pun dalam ketentaraan.
Debora mendengarkan panggilan Tuhan dengan seksama (Hakim-Hakim 4:6-7) dan menunjukkan kualitas kepemimpinannya dengan memercayakan tugas-tugas kepada orang-orang yang sesuai. la rela pergi menghadapi bahaya demi umat Tuhan (Hakim-Hakim 4:9-10) dari mengilhami tentara Israel untuk memerangi musuh dengan iman (Hakim-Hakim 4:14-16).
Dalam segala yang dilakukannya, Debora menempatkan Tuhan sebagai pusat tindakan dan kepercayaannya.
4. LAINNYA
Tentu saja ada contoh-contoh lain wanita di tempat kerja, seperti putri-putri Salum yang bekerja di bidang bangunan; jenis pekerjaan yang didominasi oleh pria bahkan menurut ukuran zaman sekarang. Ini dicatat dalam Nehemia 3:12.
Kedua wanita itu bekerja memperbaiki tembok Yerusalem bersama-sama ayah mereka, menggunakan bakat mereka dan mempersembahkan waktu mereka demi umat Tuhan.
Dalam dunia medis, ada dua bidan terkenal bernama Sifra dan Pua, wanita-wanita takut akan Tuhan yang mempertaruhkan hidup mereka dengan tidak mematuhi perintah langsung Firaun, dengan cara membiarkan bayi-bayi lelaki orang Ibrani tetap hidup (Keluaran 1:15-17).
Dengan melakukan ini, umat Israel terpelihara dan rencana-rencana Tuhan bagi negara pilihan-Nya tidak terganggu oleh rancangan jahat.
TUHAN YESUS Mengasihi, Memberkati & Menyertai sobat GALA semua...
No comments:
Post a Comment