"Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.." (Mazmur 23:4)

Wednesday 26 June 2013

TUHAN TELAH MENGUBAHKAN HIDUPKU

Tidak ada kata "terlambat" untuk Tuhan. Awalnya, saat saya masih sekolah, saya benar-benar merasakan bahwa hidup itu indah karena banyak teman sering bepergian bersama saya. Kami selalu menikmati waktu bersama dengan canda tawa dan kegiatan-kegiatan yang mungkin memang menghabiskan sebagian waktu saya. Saat masih SMU dan kuliah, saya sering berkumpul dengan teman-teman hingga larut malam. Saya suka bermain musik dengan teman-teman waktu itu. Meski baru belajar, saya merasa hal itu cukup berguna bagi saya. Selain itu, sewaktu kuliah, saya juga mengikuti teater yang hampir setiap hari mengadakan latihan sampai malam, bahkan saya sempat tidur di kampus.
Memang sangat melelahkan, tetapi saya suka. Tahun demi tahun berjalan dan seolah-olah apa yang saya kerjakan selama ini sudah baik, tetapi mengapa saya tidak mengalami pertumbuhan dalam kehidupan saya. Saya tidak mendapatkan sesuatu yang membuat hidup saya menjadi berarti. Hampir sebagian besar waktu saya habis dengan kegiatan kampus dan teman-teman, tetapi saya hanya merasakan kelelahan dan tidak mendapatkan hal yang spesial dalam hidup saya.

Awal tahun 2008, saya mengalami kebimbangan dalam hidup saya. Saya sudah lelah dengan semua rutinitas saya. Saya menjadi sangat sibuk sekali, keuangan makin boros, waktu yang saya miliki terbuang begitu saja tanpa ada hasil, dan terlebih lagi, saya menjadi jarang berkumpul dengan keluarga. Saya berpikir bahwa saya harus melepas kepenatan ini, tetapi tidak tahu caranya. Hingga akhirnya, salah satu teman kerja saya (partime di sebuah warnet) mengajak saya untuk ikut persekutuan doa di rumahnya. Ia mengatakan bahwa persekutuan doa itu khusus untuk anak-anak muda. Awalnya, saya menolak karena saya enggan untuk mengikutinya dan sudah lama sekali saya tidak lagi mengikuti persekutuan doa. Akhirnya, saya melewatkan kesempatan itu dan tak lama kemudian saya mengalami kebimbangan yang sangat dalam. Memang, saat itu saya sedang menjalin hubungan dengan seorang pria yang belum mengenal Tuhan. Saya ragu dengan hubungan itu, dan akhirnya saya putus dengannya. Saya menjadi sedih dan mulai tertekan. Dalam keadaan itulah, saya memutuskan untuk menerima tawaran untuk mengikuti persekutuan doa. Walau kemungkinan besar motivasi untuk mengikuti persekutuan itu adalah salah.

Tuhan mulai membuka jalan, satu per satu beban saya diangkat-Nya. Saya mulai keluar dari kelompok saya -- yang sering bermain sampai malam. Mereka berusaha untuk terus mengajak saya, tetapi saya selalu menolaknya, dan mereka semua akhirnya tidak mau berteman dengan saya lagi. Melalui teman-teman persekutuan, saya mulai bisa menerima keadaan saya, saya tidak merasa sendiri lagi. Waktu terus berjalan dan Puji Tuhan, saya masih bisa setia untuk terus bersekutu bersama dengan teman-teman yang lain hingga hari ini. Saya mulai percaya penuh bahwa hanya di dalam Tuhan, saya memperoleh pemulihan. Tuhan Yesus telah mengangkat beban-beban saya dan saya mulai mendoakan teman-teman supaya mereka kembali kepada Tuhan. Saya sangat bersyukur kepada Tuhan karena Ia membuka setiap jalan yang dulunya tertutup, dan kini semua teman yang telah lama tidak berkomunikasi dengan saya, akhirnya mereka kembali datang dan kami bisa saling berbagi lagi dalam keadaan yang lebih baik dari sebelumnya. Singkat cerita, setelah saya keluar dari kelompok tersebut, beberapa waktu kemudian kelompok itu bubar dan mereka berpencar. Kami sempat bertemu kembali di acara pernikahan salah satu teman kami, dan banyak hal yang sudah Tuhan kerjakan dalam diri mereka. Mungkin, inilah cara Tuhan untuk menangkap kembali anak-anak-Nya yang telah terhilang. Tuhan telah mendapatkan saya, saat ini pun saya ingin terus dekat dan setia melayani-Nya. Terima kasih, Tuhan Yesus.

Sumber kesaksian: Santi

No comments:

Post a Comment