"Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.." (Mazmur 23:4)

Sunday 7 April 2013

FROM THE PASTOR : COMPASSION AND FORGIVENESS

Betapa kayanya firman Allah. Dari teks yang sama namun membahasakannya secara berbeda. Ini berasal dari renungan online TODAY--Daily Devotional, yang saya terima dalam inbox e-mail saya hari ini. Renungan ini ditulis oleh orang-orang berlatarbelakang Gereja Reformed di AS dan Canada. Semoga memberkati..

COMPASSION AND FORGIVENESS

Be kind and compassionate to one another, forgiving each other, just as in Christ God forgave you. —Ephesians 4:32
[Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu. Efe 4:32]

Jesus had compassion on people, often seeing them as sheep without a shepherd (Matthew 9:36). He taught his followers to love their enemies and pray for those who persecuted them (Matthew 5:44). He even gave up his own life so that we, who had sinned against God and were his enemies, could be forgiven (Romans 5:8-11).
[Yesus memiliki belas kasihan kepada manusia, seringkali Ia memandang mereka seperti domba tanpa gembala (Mat 9:36). Ia mengajar para pengikut-Nya untuk mencintai musuh-musuh mereka dan berdoa bagi mereka yang menganiayanya (Mat 5:44). Ia bahkan memberikan hidup-Nya supaya kita, yang telah berdoa melawan Allah dan dahulu adalah musuh-musuh-Nya, dapat diampuni (Rom 5:8-11).]

Likewise, God calls us to have compassion and to forgive. If we start from a place of compassion, where we have empathy for our brother or sister, we will see better how the world looks from where they are standing. If we can sense what it’s like to have their struggles and their pain, that will guide us toward forgiveness.
[Sama dengan itu, Allah memanggil kita untuk berbelas kasihan dan mengampuni. Bila kita mulai dari suatu tempat bernama belas kasihan, di mana kita memiliki empati kepada saudara-saudari kita, kita akan melihat lebih baik bagaimana dunia terlihat dari mana mereka sedang berdiri. Bila kita dapat merasakan seperti apa rasanya memiliki pergumulan-pergumulan mereka dan kesakitan mereka, hal itu akan menuntun kita kepada pengampunan.]

Forgiveness does not mean pretending someone hasn’t hurt us. Sometimes the hurts we experience are extreme and devastating, and we can carry scars throughout life.
But if we hold on to anger, it will wear us out and lead us to hurt others. Forgiveness sets us free from anger and bitterness, allowing us to let go of our desire for vengeance. The relationship may never be restored, but we can begin to see those who hurt us as God sees them—broken people in need of grace.
[Pengampunan tidak berarti berpura-pura bahwa seseorang tidak melukai kita. Kadang-kadang luka-luka yang kita alami begitu ekstrim dan menghancurkan, dan kita bisa membawa bekas-bekas lukanya seumur hidup ini. Namun bila kita bertahan pada kemarahan maka hal itu akan memakan kita sampai habis dan membawa kita kepada melukai orang lain. Pengampunan membebaskan kita dari kemarahan dan kepahitan, mengizinkan kita untuk melepaskan keinginan untuk membalas. Relasi mungkin tidak pernah bisa diperbaiki lagi namun kita bisa melihat mereka yang melukai kita seperti Allah memandang mereka--orang-orang terluka yang membutuhkan anugerah.]

Can you forgive others and trust that God will provide justice? Is there someone who needs your compassion and forgiveness?
[Dapatkah anda mengampuni dan percaya bahwa Allah akan memberikan keadilan? Adakah seseorang yang membutuhkan belas kasihan dan pengampunan dari anda?]

Prayer:
Lord, teach us to forgive, as you have forgiven us. Help us to have compassion for one another and to let go of any anger we might have. Heal us all for Jesus’ sake. Amen.
Steven and Deb Koster
[Doa : Tuhan, ajarlah kami untuk mengampuni, seperti kami telah diampuni. Tolong kami untuk berbelas kasihan satu sama lain dan melepaskan setiap kemarahan yang mungkin tersimpan di hati. Sembuhkanlah kami demi Kristus. Amen.]
Steven and Deb Koster.


Penulis : Pdt. Markus Dominggus Lere Dawa

No comments:

Post a Comment