"Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.." (Mazmur 23:4)

Monday 15 April 2013

THE STORY OF A BAG LADY


Pada suatu hari, hiduplah seorang wanita yang sangat miskin, ia selalu mengumpulkan tas kardus yang berserakan dan terbuang di sampah kota, untuk dijualnya sebagai penghidupan sehari-harinya. 

Ia dijuluki orang-orang sebagai “Bag Lady”. Pada suatu hari, Bag Lady takjub dengan sebuah pakaian yang terpampang di display sebuah toko yang sederhana dengan harga yang cukup terjangkau. 

Saat Bag Lady hendak masuk ke toko, ia langsung diusir oleh sang pelayan toko. “Pergi kau wanita miskin bau! Kau hanya membuat toko ini kotor dan bau saja!”, kata si pelayan toko.

Bag Lady pun hanya bisa memberikan senyum yang rusak, dan kemudian pergi lagi.

Beberapa hari kemudian, ia takjub lagi dengan sebuah gaun yang sangat indah dan dipamerkan di display dengan harga yang amat sangat mahal. Namun Bag Lady teringat akan hal yang terjadi padanya pada toko sebelumnya, sehingga Bag Lady hanya bisa murung dan berjalan lagi. 

Namun secara tak terduga, pelayan toko pun menyapa, “Selamat pagi madam, apakah anda ingin melihat baju-baju yang ada di dalam?”. Bag Lady pun sangat gembira dengan apa yang telah ditawarkan padanya, dan akhirnya ia pun mau masuk ke dalam toko itu. 

Orang-orang memperhatikan bagaimana sang pelayan Toko benar-benar melayani dengan tulus, seolah-olah Bag Lady adalah seorang Ratu. Mereka sangat takjub karena melihat Bag Lady yang diperbolehkan menggunakan gaun termahal yang dijual di toko tersebut. 

Bag Lady pun merasa bahagia, keinginannya untuk mencoba gaun itu pun sudah tercapai, lalu ia berterima kasih kepada sang pelayan toko, dan ia pergi dari toko itu dengan wajah riang.

Salah satu pengunjung bertanya kepada sang pelayan, “Pak mengapa anda melayani wanita itu? Bukankah ia hanya mengotori pakaian saja? Lihat, bahkan pakaian yang di display yang paling mahal saja ia buat bau dan kotor seperti itu”. 

Sang pelayan pun tersenyum, lalu berkata, “Begini pak, saya hanya melakukan tugas saya, yaitu melayani semua orang yang tertarik kepada toko dan produk kami”.

Jawaban dari sang pelayan pun membuat heran sang pengunjung toko, namun perhatikan, pelayan toko bertugas untuk “Melayani” dengan Tulus dan Ikhlas. Sama seperti apa yang telah diajarkan Gereja kepada kita, apabila kita ingin melakukan sebuah pelayanan, hendaknya kita lakukan pelayanan itu dengan Tulus dan Ikhlas. 

Salah satu tugas yang diberikan kepada kita adalah untuk melayani mereka yang haus akan Iman. Bag Lady yang kita ketahui tadi adalah cerminan Iman kita yang datang menghampiri kita, ada beberapa dari kita yang menolak Iman yang diberikan pada kita, ada juga yang mau menerimanya. 

Iman tidaklah selalu tampak cantik, justru Iman yang yang masih “Belum” cantiklah yang akan membimbing kita untuk menyadari betapa indahnya dunia yang dihadiahkan Tuhan kepada kita, sehingga Iman kita akan di”Cantik”kan oleh Tuhan.

No comments:

Post a Comment