"Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.." (Mazmur 23:4)

Thursday, 4 April 2013

KESAKSIAN PRIBADI DAN PANGGILAN PELAYANAN

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia : Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)

Ayat di atas adalah ayat favorit saya sejak pertama kali mengenal Tuhan. Karena firman itu, saya menyadari bahwa segala sesuatu adalah dari Tuhan, oleh Tuhan, dan kepada Tuhan, dan hanya Tuhanlah yang layak terima kemuliaan sampai selama-lamanya! Saya lahir dari keluarga yang sederhana, saya anak kedua dari enam bersaudara. Saya lahir di Medan pada tanggal 23 Desember 1992 dan saya adalah orang Batak Toba asli. Saya sekolah di Medan dari kelas 1 -- 5 SD, kemudian saya pindah ke Kota Tangerang dan menyelesaikan SD dan SMP di kota itu. Setelah selesai SMP, saya melanjutkan studi di SMK. Untuk tahun pertama di SMK, saya masih di Tangerang, tetapi kemudian saya pindah lagi ke Medan dan menyelesaikan SMK jurusan akuntansi saya di sana. Saya pindah ke Tangerang untuk mengurangi beban orang tua dalam menyekolahkan saya karena perekonomian keluarga kami kurang baik. Di Tangerang, saya tinggal dan disekolahkan oleh paman (adik Bapak). Saat ini, orang tua saya bekerja di Danau Toba Wisata sebagai seorang sopir bis, dan mama seorang ibu rumah tangga. Saya terus melihat kalau Tuhan tidak pernah meninggalkan kami sekeluarga. Setelah lulus SMK, saya berniat untuk kuliah dan pada akhirnya Tuhan mengizinkan saya tes di Perguruan Tinggi Negeri. Pilihan pertama saya adalah Jurusan Akuntansi UNIMED dan pilihan kedua adalah Jurusan Etnomusikologi USU. Namun, saya menang di USU dan akhirnya saya masuk dan kuliah di Etnomusikologi USU angkatan 2010. Saya sempat mengikuti kuliah di USU selama 3 semester, namun prestasi saya tidak membanggakan karena saya tidak bisa mengikuti perkuliahan dengan baik.

Pada suatu kali, kalau tidak salah bulan Oktober 2011, saya mengikuti pertemuan Dep. musik di Medan Plaza lantai 7. Saya mengisi angket minat musik, dan akhirnya mendapat kabar bahwa STT Pelita Kebenaran membuka program studi Musik gerejawi. Dengan nekat, saya mendaftarkan diri. Saya tidak pernah menyangka kalau akhirnya saya mendapat bantuan dana untuk kuliah dari pihak gereja, Puji Tuhan! Mungkin, inilah waktu-Nya untuk memperbaiki pendidikanku yang sempat gagal di Universitas Sumatera Utara. Saya sangat bersyukur untuk semua jalan yang Tuhan tunjukkan kepadaku.

Saya menjadi Kristen sejak lahir karena orang tua. Sejak kecil, saya sudah percaya pada Tuhan Yesus. Saya dan saudara-saudara bersekolah minggu dan beribadah di Gereja Bethel Indonesia cabang HDTI, sampai akhirnya kami pindah ke cabang Aksara (sekarang MMTC) karena cukup dekat dengan tempat tinggal kami. Dan, sampai saat ini, kami sekeluarga beribadah dan memiliki KKJ dari GBI Aksara/MMTC. Walaupun saya Kristen sejak lahir, itu tidak menjamin kehidupan saya sehari-hari berjalan sesuai dengan firman Tuhan karena banyak dosa dan pelanggaran yang selalu saya lakukan.

Suatu kali, ketika mama dan kakak saya bergabung sebagai pendoa, mereka mengajak saya pergi ke doa malam di Medan Plaza. Sebelumnya, saya tidak pernah mau ikut mereka ke pertemuan doa seperti ini. Namun, entah mengapa tiba-tiba malam itu hati saya tergerak untuk ikut. Dalam pertemuan doa itulah, saya berjumpa dengan hadirat Tuhan untuk pertama kali, dan itulah yang dinamakan kasih mula-mula. Saya tidak bisa berkata apa-apa ketika pujian dan penyembahan dinaikkan, saya hanya bisa menangis di sepanjang ibadah Doa Malam berlangsung, bahkan saat Pak Bambang berkhotbah pun saya tetap menangis. Saya ingat betul apa yang Bapak Gembala khotbahkan waktu itu, beliau berbicara tentang pemulihan Pondok Daud (Amos 9:11-15 dan Kisah Para Rasul 15:16-17). Sejak saat itu, saya berkomitmen untuk ikut Tuhan dan saya menyerahkan diri untuk dibaptis selam pada tanggal 29 Maret 2009.

Setelah itu, saya merasa sangat rindu melayani Tuhan, sampai akhirnya Tuhan berikan kesempatan untuk melayani. Pelayanan pertama saya waktu itu adalah mengangkat-angkat kursi dari setiap kelas di sekolah, untuk kemudian dikumpulkan di Aula sekolah untuk Ibadah PA yang diadakan setiap hari Jumat. Kemudian, Tuhan promosikan saya untuk bermain gitar di sekolah minggu, kemudian Tuhan angkat kembali untuk melayani di ibadah pemuda GBI MMTC, dan pada akhirnya saya melayani di ibadah raya GBI MMTC sebagai pemain musik sejak Mei 2010 sampai saat ini. Saya tidak pernah menyangka kalau saya bisa melayani Tuhan sebagai imam musik. Padahal, saya tidak pernah les musik. Tidak cukup hanya sebagai pemain musik saja, Tuhan kembali mempromosikan saya pada Februari 2010 sebagai ketua Pemuda GBI MMTC hanya dengan berbekal ketaatan dan kesetiaan. Saya percaya kalau Tuhan akan terus melakukan hal-hal yang luar biasa dalam kehidupan saya karena apa yang tidak pernah dilihat mata, yang tak pernah saya dengar, dan tidak pernah timbul dalam hati, itu semua disediakan Allah bagi orang-orang yang mengasihi Dia (1 Korintus 2:9).

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama situs: nael-situmorang.blogspot.com  
Penulis: Nathanael Situmorang
Tanggal akses: 20 Februari 2013

No comments:

Post a Comment