
Pernahkah kita secara sungguh-sungguh mencari jawaban, ‘mengapa saya
menjadi takut?'
Paulus adalah salah seorang rasul yang dikenang sampai sekarang ini
sebagai rasul yang menulis banyak kitab di dalam perjanjian baru.
Dalam satu tulisannya kepada jemaat Kolose, ia mengingatkan jemaat di
kota tersebut untuk memelihara damai sejahtera Kristus yang tinggal di dalam
hidup mereka. Paulus sadar bahwa bila damai sejahtera itu hilang maka iman
jemaat Kolose akan gampang digoyahkan oleh Iblis.
Mereka akan mudah menjadi takut. Begitupun sebenarnya dengan hidup
orang-orang Kristen saat ini. Orang-orang Kristen yang hidup di bumi ini
sebenarnya tidak perlu takut akan hal apapun apabila damai sejahtera itu
tinggal dalam hidup mereka.
Damai sejahtera berbicara mengenai Tuhan tinggal dan berbicara dalam
hidup kita. Namun, mengapa kita masih takut?
Jawabannya adalah karena kita membiarkan Iblis berbicara dalam hidup
kita. Iblis itu licik dan tahu kelemahan manusia. Ia menggunakan hal- hal nyata
untuk menakut-nakuti manusia hingga kehilangan damai sejahtera.
Ketika kehilangan damai sejahtera, ketak
utan itulah yang tinggal dan
menyelimuti hidup manusia. Oleh karena itu, mulailah Anda menutup telinga atas
bisikan- bisikan si jahat dan mulai mendengar suara Tuhan yang memberi kekuatan
untuk menjalani hari-hari ke depan di bumi ini.
Ketakutan adalah ciri orang yang menomor duakan suara Tuhan, dan lebih
mendengarkan suara si jahat
[Kolose 3:15]
"Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu,
karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan
bersyukurlah."
No comments:
Post a Comment