Samiton Pangellah dalam bukunya “Revolusi Konsep
Penyembahan” menulis, Yesus membayar harga yang sangat mahal, agar kita bisa
masuk hadirat Tuhan. Yesus mengalami penderitaan yang luar biasa, fisik dan
mental.
Sekali deraan Ia dicambuk 39 kali, dengan cambuk yang
berujungkan bola timah dan sepanjang talinya dijalin tulang-tulang domba yang
tajam. PunggungNya robek dan tulangNya nyaris terlihat.
Ranting duri runcing dan tajampun dianyam sebagai mahkota di
kepala Yesus, yang dengan sekejap menjadikan wajahNYa merah bersimbah darah.
Mata Yesus lebam dan bengkak akibat pukulan yang
bertubi-tubi. Luka dipunggung yang masih basah, langsung dirobek, waktu kayu
salib seberat 50 kg dibebankan dibahuNya.
Sepanjang jalan via dolorasa yang sempit, ratusan orang
mengejek, meludah dan menendangNya. Beberapa kali Ia terjatuh, bebatuan dijalan
merobek lututNya. Tulang pipiNya retak saat Ia terjerembab.
Di bukit Golgota, tangan dan kaki Yesus dipaku dengan paku
sepanjang 20 cm. Yesus harus menahan seluruh berat tubuhNya pada ketiga paku
itu selama 6 jam.
DadaNya mulai sesak, paru-paruNya terisi darah. Setiap kali
menarik nafas, Ia harus meregangkan badan, sementara badanNya hanya bertumpu
pada kedua tangan dan kaki yang terpaku.
Namun dalam penderitaanNya, Ia masih berdoa : “Bapa
ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”
Seperti biasa, Yesus menengadah ke langit, mencari Bapa
sumber kekuatanNYa. Tapi saat itu pekatnya dosa seisi dunia telah ditanggungkan
kepada Yesus. Bapa memalingkan wajahNya dari Yesus, dan Yesus berseru :
“Allahku....Allahku mengapa Engkau meninggalkan Aku?”
Itulah puncak penghukuman yang Yesus terima karena dosa kita
semua.
Duri, cambuk dan paku tak cukup..!!
Karena dosa tak hanya membawa duri di dunia, melainkan
membawa keterpisahan antara kita manusia dengan Allah. Dan Hal inilah yang
Yesus tebus, supaya kita tidak lagi terpisah dari Allah akibat tragedi di taman
eden.
………………………………………………………………………………………….
Kalau surga dan neraka tidak ada, Yesus tak perlu menderita
dan mati. Yesus menjalani semua itu karena Yesus tahu, perbuatan baik manusia
tidak cukup untuk membawa manusia ke surga.
Firman Tuhan katakan, semua manusia telah berbuat dosa dan
kehilangan kemuliaan Allah. Manusia perlu ditebus agar tidak mengalami maut
kekal di neraka.
Kalau Yesus menderita dan mati hanya karena ingin disembah
sebagai Tuhan, tak perlu Ia melakukan semua itu karena Yesus memang Tuhan.
Seekor sapi di india, pohon, kayu dan binatang saja bisa dengan gampang menjadi
“tuhan” dan disembah manusia.
Alasan Yesus menderita dan mati adalah:
“Demi Cinta”. Demi pulihnya hubungan yang indah dengan kita.
Darah Yesus-lah yang menyucikan dan melayakkan kita untuk masuk dalam hadirat
Tuhan yang Maha Kudus.
Saat kita mengenang setiap tetes cinta merah darah Yesus,
yang tak dipertahankanNya demi menebus kita semua kekasihNya, kita telah
dibawah masuk dalam Hadirat Allah.
Kapanpun dan dimanapun kita berada, ingatlah Yesus dan
pengorbananNya. Bebaskan diri kita dari intimidasi. Yesus benar-benar
menginginkan kita kekasih hatiNya.
Lakukan segala hal dalam hidup ini karena cinta kita kepada
Yesus, seperti Yesus yang melakukan segala hal selama hidupNya didunia, karena
cintaNya kepada kita semua.
TUHAN YESUS MEMBERKATI
No comments:
Post a Comment