Besar di Challakere, sebuah desa kecil di India, VP
adalah putra seorang pendeta Hindu. Saudara laki-lakinya -- seorang yang
berideologi garis keras Hindutva -- mengatakan kepadanya bahwa orang-orang
Kristen adalah musuh. Oleh sebab itu, VP menggunakan setiap kesempatan untuk
menganiaya orang-orang Kristen.
"Aku biasanya membuka baju mereka dan memukuli
mereka hingga mereka mengalami pendarahan hebat. Aku lupa sudah berapa banyak
Alkitab yang aku bakar," kata VP.
VP mengatakan bahwa perilakunya yang keras merupakan ciri
khas orang-orang radikal Hindu di India yang menjadikan orang-orang Kristen
sebagai sasaran. Walaupun India dilukiskan di media sebagai negara yang relatif
aman, VP mengatakan bahwa orang-orang radikal Hindu mengajarkan para
pengikutnya untuk menggunakan kekerasan terhadap orang-orang Kristen. Walaupun
VP diajarkan untuk membenci orang-orang Kristen, ia juga penasaran tentang Juru
Selamat, Yesus Kristus.
Pada usia 16 tahun, sementara ia sedang mempelajari Kitab
Hindu Sanskerta dalam pelatihan untuk menjadi pendeta Hindu, VP menemukan
halaman-halaman yang berbicara tentang "dosa manusia". Dalam kitab
itu disebutkan bahwa manusia membutuhkan seorang "penebus untuk menebus
dirinya", bahkan ada satu ungkapan khusus tentang hal itu, "om shree
kannika sutaya namaha", artinya "anak kudus perawan". "Saat
aku belajar, aku tahu bahwa ungkapan-ungkapan ini berbicara tentang
Yesus," kata VP. "Ketika aku bertanya arti ungkapan itu kepada orang
tuaku atau guruku, tidak ada seorang pun dari mereka yang mau menjelaskan
artinya kepadaku; mereka tidak mengizinkan aku untuk mencarinya lebih jauh
lagi."
Namun, VP melanjutkan menggali lebih dalam. Di saat yang
sama, ia keluar menyerang kelompok-kelompok Kristen, memukuli orang-orang
Kristen, dan menghancurkan Alkitab-Alkitab. Ada sebuah Alkitab yang tidak ia
bakar dan ia pun mulai membacanya. Selama bertahun-tahun, ia membandingkan
Alkitab dengan kitab suci Hindu. Perlahan-lahan, firman Tuhan mulai merembes ke
dalam dirinya dan Roh Kudus mulai bekerja.
Ketika keluarganya menangkap basah ia sedang membaca
Alkitab, mereka menjadi sakit hati. Terlebih ketika mereka menemukan traktat
"Apakah Anda Membutuhkan Keselamatan?" "Selama enam bulan mereka
mengurungku di dalam rumah," katanya. Makanan dan minuman diberikan
kepadanya melalui jendela kecil. "Aku berdoa kepada semua dewa-dewi Hindu
yang aku tahu, tetapi tidak ada dari mereka yang menolongku. Akhirnya, aku
berdoa kepada Yesus. Dengan tetesan air mata, aku meminta Dia menolongku jika
Dia benar-benar Mahakuasa."
Tidak lama setelah ia berdoa pada Tuhan, VP dibebaskan
secara ajaib. Keluarganya mengusirnya. Meski demikian, ia tidak pernah berhenti
berdoa agar mereka mengenal Kristus. Sejak saat itu, VP tinggal dengan seorang
penginjil dan memelajari firman Tuhan. Segera setelah ia pindah, ibunya menulis
surat, mengatakan bahwa ia ingin sekali tahu lebih banyak tentang Yesus dan
meminta VP pulang ke rumah.
"Aku pulang dengan sukacita yang besar dan mereka
sepertinya senang," katanya. Setelah makan siang, ibunya memberikan
kepadanya beberapa manisan, sesuatu yang ia sukai. Tidak lama, ia mulai merasa
mabuk dan lemah. Ia melompat, kedua lengannya menjadi mati rasa, dan tubuhnya
berguncang tidak terkontrol. Ia ambruk di tengah jalan, wajahnya membiru dan ia
pun pingsan. Seorang yang tidak dikenal membawanya ke rumah sakit. VP
mengatakan bahwa ibunya meracuni dia. Setelah kejadian ini, keluarganya
melaksanakan suatu upacara ritual Hindu, memecahkan sebuah pot tanah liat yang
diisi air, yang melambangkan kehancuran tubuh VP. "Seorang putra sekarang
telah mati," kata seseorang. VP yang masih hidup, "dikubur"
secara simbolis oleh sanak saudaranya dan dikucilkan dari kelompok Hindu.
Tidak punya tempat berteduh dan tidak ada keluarga yang
peduli, VP menjelajahi jalan-jalan Challakere selama berbulan-bulan. Ketika ia
sedang berjalan di sebuah jalanan yang sepi, dua orang pria berjalan di
dekatnya. VP memerhatikan dengan saksama salah satu dari mereka, ia pernah
melihat pria itu. Pria itu adalah seorang penginjil muda dengan traktatnya yang
pernah dipukuli oleh VP. Sebaliknya, tanpa menertawakan VP yang sekarang
menjadi tunawisma, pria tersebut, BA, memedulikan mantan pendeta Hindu ini. Ia
memberikan Alkitab kepada VP dan sejumlah uang untuk tinggal dengan seorang
pelayan Tuhan di kota terdekat.
Sejak hari itu, VP memunyai banyak traktat yang
menyatakan "Apakah Anda Membutuhkan Keselamatan?" Sebagai seorang
penginjil, ia tidak lagi merobek traktat-traktat ini. Ia telah membagikan lebih
dari 50.000 traktat kepada orang-orang Hindu di seluruh India. Untuk mengetahui
seberapa kuat VP telah menjadi seorang penginjil, Anda dapat melihat
surat-surat ancaman dari orang-orang Hindu yang ditujukan kepadanya.
Dalam sebuah surat selebaran yang disebarkan mengenai
dirinya tertulis, "Orang ini, yang berasal dari keluarga Brahman, sekarang
sudah dipengaruhi oleh 'orang-orang Inggris'. Ia telah membawa begitu banyak
orang berpindah keyakinan melalui tipu muslihat. Menurut pengikutnya, 'ia
adalah orang yang ramah terhadap orang miskin, menolong mereka dalam segala
hal, mencarikan pekerjaan bagi anak-anak muda, mencarikan calon suami yang baik
bagi wanita-wanita muda serta mengatur pernikahan mereka.' Semua itu bertujuan
untuk 'membawa mereka berpindah keyakinan'. Oh saudara-saudara Hinduku, jika di
dalam kamu semua ada keberanian, bersatulah untuk menghabisi orang ini."
Suatu hari, mereka hampir berhasil. Mereka membawa dengan
paksa VP ketika ia dalam perjalanan pulang dari ibadah gereja, lalu
menggantungnya di sebuah tiang. Mereka mengikatnya dalam posisi terbalik (kaki
di atas), dan memanggangnya. Seorang tetangga yang melihat itu, memotong tali
gantungan tersebut dan segera membawa VP ke rumah sakit. VP tahu ada yang
menginginkan kematiannya. Meski demikian, ia tetap menjalankan pelayanannya. Ia
membagikan 25 sampai 30 traktat dalam sehari. Ia mengepalai pelatihan bagi
anak-anak muda India dan dari luar India yang ingin belajar Alkitab, dan ia
juga menjabat sebagai gembala atas sembilan gereja. Baru-baru ini, VP dan
sopirnya diserang oleh sekelompok radikal Hindu setelah memberikan pelatihan
Alkitab. Sopirnya tewas, sedangkan VP mengalami cedera di kaki kirinya yang
mengakibatkan kakinya sedikit pincang.
Seperti dahulu ia pernah dikasihi, sekarang ia
bersungguh-sungguh mengasihi mereka yang menganiayanya. "Aku mengabarkan
Injil kepada mereka karena mereka tidak tahu kebenaran," katanya.
"Mereka harus tahu bahwa Kristus mati untuk mereka dan mereka
diselamatkan."
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buletin: Kasih Dalam Perbuatan, September --
Oktober 2009
Penulis: Tidak dicantumkan
Penerbit: Yayasan Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya
Halaman: 10 -- 11
No comments:
Post a Comment